Rendahnya minat baca masyarakat saat ini, tidak terlepas dari faktor kemajuan teknologi yang memanjakan dan bahan bacaan yang membosankan. Namun demikian, hadirnya buku berbasis AR telah menghapus stigma tersebut. AR meningkatkan minat baca dengan pendekatan teknologi yang menyenangkan, sehingga dapat mendorong iklim membaca bagi generasi Z.
Sentuhan teknologi AR pada buku, akan memberikan tampilan konten interaktif yang lebih kreatif, sehingga akan mendorong generasi Z untuk lebih banyak membaca. Mengapa teknologi AR dapat menjadikan buku jauh begitu menarik?
Apa itu AR (Augmented reality)
Besarnya peran teknologi AR atau augmented reality dalam kehidupan modern, membuatnya makin populer diperbincangkan. Dalam arti bahasa augmented reality dapat diartikan sebagai realitas tambahan. Secara pengertian, Augmented reality adalah sebuah teknologi yang mampu menambahkan konten 2D dan 3D, dengan memproyeksikannya ke dalam lingkungan nyata.
Teknologi augmented reality sering digunakan pada perangkat portabel dengan kamera sehingga gambar dapat diterapkan pada lingkungan tertentu. Beberapa contoh penggunaannya antara lain, aplikasi IKEA Studio, game Pokemon Go, kampanye produk Pepsi, filter TikTok, hingga buku AR terbitan Little Hippo.
Buku berbasis AR
Selama ini buku yang kenal masyarakat luas adalah buku yang di cetak di atas kertas yang disusun dan dijilid menjadi satu. Dalam perkembangan teknologi selanjutnya, buku mulai di buat dalam wujud digital yang dikenal dengan istilah e-book.
E-book adalah terbitan buku yang tersedia dalam bentuk digital, terdiri dari teks, gambar atau keduanya. Buku digital dapat dibaca di layar komputer atau layar datar atau perangkat elektronik lainnya. Format e-book berupa file PDF, ePUB, KF8, PDB, MOBI atau AZW.
Di era selanjutnya munculah inovasi buku augmented reality, yang menghadirkan buku konvensional dengan dukungan teknologi AR didalamnya. Penggunaan teknologi AR memberikan pengalaman membaca yang lebih interaktif, sehingga akan membangun rasa antusias pada pembacanya.
Teknologi AR mampu menyederhanakan materi dalam buku, sehingga membuatnya lebih mudah untuk dipelajari. Selain itu, penanda AR yang terdeteksi kamera akan menghadirkan visual objek atau animasi 3D tambahan yang seolah-olah nyata. Ini akan menumbuhkan semangat untuk membaca, tanpa harus memberikan paksaan pada anak.
Manfaat buku berbasis AR untuk meningkatkan minat baca
Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan teknologi augmented reality sudah banyak di terapkan di luar negeri. Faktanya, teknologi ini membantu menjangkau generasi Z dan mendorong kebiasaan membaca yang positif, bahkan saat mereka berinteraksi dengan perangkat pintar.
Augmented reality juga sangat memungkinkan diterapkan pada dunia pendidikan. Teknologi ini akan banyak memudahkan siswa dalam memperoleh, memproses, dan mengingat informasi. Selain itu, penggunaan teknologi augmented reality membuat pembelajaran dalam proses pendidikan menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Berikut ini manfaat yang dapat dirasakan, jika teknologi AR diaplikasikan dalam buku-buku bacaan:
Memberi pengalaman membaca yang interaktif dan imersif
Teknologi AR akan menghadirkan pengalaman membaca buku yang interaktif dan lebih imersif. Dengan menggabungkan dunia nyata dengan realitas tambahan, pembaca dapat melihat objek 3D, animasi, dan efek visual yang terintegrasi dengan halaman buku. Hal ini menciptakan pengalaman yang hidup dan membuat pembaca terlibat secara lebih langsung dalam cerita atau materi yang mereka baca.
Merangsang imajinasi dan kreativitas
Buku berbasis augmented reality mampu stimulus melalui penambahan konten digital, sehingga akan merangsang imajinasi dan kreativitas pembaca. Melalui proyeksi objek 3D, animasi, atau efek visual lainnya, teknologi AR akan membatu pembaca untuk membayangkan sebuah dunia yang lebih hidup. Dengan interaksi yang unik dan gamifikasi yang menghibur, pembaca dapat mengeksplorasi buku AR dengan cara yang berbeda-beda.
Penyesuaian kemampuan personal
Implementasi teknologi AR pada buku bacaan memungkinkan penggunaan berbagai media yang beragam, seperti video, audio, gambar 3D, atau animasi. Ini memberikan fleksibilitas dalam menyajikan informasi atau cerita dengan cara yang paling efektif dan menarik. Konten dapat disesuaikan dengan gaya belajar atau minat pembaca, sehingga akan menciptakan pengalaman membaca yang dapat disesuaikan.
Merangsang interaksi yang aktif
Pada buku konvensional, pembaca cenderung diposisikan pasif, sedangkan buku berbasis AR, akan merangsang pembaca untuk berinteraksi secara aktif. Dengan penambahan konten digital di dalamnya, pembaca dapat memutar, menggerakkan, atau menjelajahi lingkungan virtual yang terhubung dengan buku. Interaksi ini mendorong pembaca untuk terlibat secara lebih langsung dengan cerita atau materi yang dibahas, sehingga dapat meningkatkan keterlibatan mereka.
Membantu pemahaman yang mendalam
Dengan memanfaatkan teknologi AR, buku dapat memvisualisasikan konsep-konsep yang sulit dijelaskan secara verbal atau dengan gambar statis. Penggunaan elemen interaktif, dapat membantu pembaca memahami dan mengingat informasi dengan lebih baik. Visualisasi yang dinamis dan interaktif mendorong pemahaman yang mendalam bagi pembaca.
Mendorong kolaborasi
Sebagian besar buku berbasis AR didukung dengan fitur kolaborasi. Lewat fitur ini, pembaca dapat berbagi ide, membuat konten tambahan atau membagikan kreasi mereka dengan pembaca lain. Hal ini akan mendorong pembaca untuk berkolaborasi, berinteraksi, dan berbagi ide-ide kreatif mereka dengan pembaca lain.
Penerapan teknologi AR tidak hanya dapat di aplikasikan pada buku bacaan ringan saja, melainkan juga dapat di aplikasikan pada buku-buku pelajaran di sekolah. Untuk itu diperlukan peran berbagai pihak baik dari pemerintah, institusi pendidikan, maupun penyedia layanan teknologi AR yang terpercaya.
MetaNesia adalah salah satu perusahaan lokal di Indonesia yang menyediakan jasa layanan teknologi augmented reality. MetaNesia merupakan platform metaverse pertama di indonesia, yang aktif mengembangkan berbagai teknologi digital berbasis virtual. Di tahun 2023 ini, MetaNesia berkolaborasi dengan Kominfo melalui program Digital Talent Scholarship (DTS).
Dunia pendidikan memang sangat perlu mengadopsi teknologi AR dalam proses belajar mengajar. Mengingat minat baca sebagai salah satu faktor penentu maju tidaknya generasi suatu bangsa. Melalui implementasi teknologi AR pada buku, diharapkan akan dapat memperbaiki iklim membaca di kalangan siswa maupun masyarakat luas.
Itulah pembahasan mengenai penggunaan inovasi teknologi AR pada buku bacaan. Teknologi AR meningkatkan minat baca generasi Z melalui pendekatan teknologi digital yang lebih interaktif dan imersif. Kunjungi blog MetaNesia untuk mendapatkan berbagai informasi mengenai perkembangan teknologi dunia virtual.
MetaNesia merupakan platform metaverse yang menciptakan interaksi virtual di mana pengguna dapat berinteraksi layaknya dunia nyata. Apabila kamu tertarik untuk membuat konser virtual, menjual produk digital atau bekerja sama dengan MetaNesia, kamu dapat menghubungi Customer Service kami melalui WhatsApp untuk berkonsultasi secara gratis.
Ayo bergabung dengan mengunduh aplikasi MetaNesia dan rasakan pengalaman yang belum pernah kamu coba sebelumnya!
Twitter
Linkedin