Potensi dan Masa Depan Digital Fashion di Metaverse

Potensi dan Masa Depan Digital Fashion di Metaverse

Fashion di Metaverse

Sumber: Entrepreneur

Meningkatnya aktivitas berbelanja secara online pasca pandemi memiliki pengaruh besar terhadap industri fashion. Adanya pandemi membuat brand mode ternama mencari strategi dan solusi alternatif digital agar bisa bertahan. Bahkan, kegiatan fashion show pun dialihkan menjadi acara online agar brand tetap bisa terhubung dengan pelanggannya.

Sebenarnya perkembangan fashion pada dunia digital sudah ada sebelum pandemi Covid-19 muncul. Brand mode ternama, Louis Vuitton pernah mendesain skin khusus bagi para pengguna game League of Legends di tahun 2019.

Adanya pandemi membuat digital fashion semakin berkembang dan menjadi salah satu solusi alternatif bagi brand fashion. Brand besar seperti Balenciaga, Nike, dan Burberry dikabarkan telah menyusun strategi yang matang untuk bisa membawa digital fashion ke metaverse.

Bagaimana masa depan digital fashion nantinya jika para brand besar berhasil menerapkannya di metaverse? Simak artikel berikut!

Metaverse dan digital fashion dapat merevolusi industri

Konsep digital fashion di metaverse bisa jadi sulit diterima banyak orang karena mencoba pakaian virtual pada awalnya akan terasa aneh. Kita hanya bisa mengenakan pakaian virtual pada avatar 3D yang ada di metaverse ataupun game.

Namun, pasar ini terus mendapatkan banyak daya tarik akhir-akhir ini. Banyak pakar fashion dan teknologi melihat metaverse bisa membentuk masa depan fashion di dunia digital.

Penggunaan digital fashion di metaverse nantinya bisa merevolusi proses pembuat produk baru di industri pakaian. Dengan adanya pakaian virtual bisa dimanfaatkan untuk dijadikan model prototipe produk baru dan pemasaran

Adanya pakaian virtual ini membuat brand bisa melihat seberapa baik konsumen menerima desain pakaian tersebut. Prototipe ini memungkinkan perusahaan dapat melakukan evaluasi pada produknya sebelum masuk ke produksi. 

Keunggulan digital fashion

Adanya evolusi teknologi desain memungkinkan kebebasan berkreasi dan bereksperimen untuk desainer pakaian. Namun terkadang beberapa ide unik yang mereka desain belum tentu bisa dibuat dan dikenakan di dunia nyata. Belum tentu semua orang nyaman dan bisa membeli desain mereka.

Metaverse dapat menghilangkan hambatan tersebut. Avatar digital dapat mengenakan pakaian apa pun tanpa batasan jenis, desain, bahan, dan penggunaan.

Ketika masuk ke Metaverse, kita akan muncul sebagai suatu avatar 3D yang menggambarkan diri kita. Hal ini memudahkan pengguna untuk bereksperimen dan membuat avatar mereka stylish sesuai gaya dan selera yang mereka suka. 

Selain itu, pakaian tersebut dibuat dalam bentuk aset digital atau Non-fungible tokens (NFT). Pakaian tersebut dapat diperdagangkan secara bebas di marketplace NFT terbuka. Dengan begitu menambah nilai jangka panjangnya, berbanding terbalik dengan pakaian fisik yang harga jualnya selalu menurun.

Keunggulan industri fashion di metaverse lainnya adalah pengguna dapat menggunakan avatar mereka untuk mengunjungi toko yang berbeda dan mencoba pakaian sebelum membuat keputusan pembelian. 

Adanaya fashion di metaverse juga memungkinkan brand untuk terus bisa terhubung pada konsumennya. Perusahaan dapat menciptakan brand awareness dalam dunia digital dan menjual produk pakaian sambil memberikan experience imersif kepada pelanggan mereka.

Brand fashion berbondong-bondong memasuki metaverse 

Selama tahun 2022, sejumlah brand besar seperti Adidas, Nike, dan Gucci tercatat mampu menghasilkan US$ 137,5 juta dolar hanya dari penjualan NFT. Bahkan, Dolce & Gabbana  memecahkan rekor setelan jas termahal yang pernah dijual. Jas tersebut adalah jas NFT “The Glass Suite” yang berhasil dijual dengan harga US$ 5,7 juta dolar.

Pada Quartal keempat di 2021, Louis Vuitton juga merilis video game yang memungkinkan pemain untuk berburu 30 NFT yang tersembunyi di dalam metaverse-nya. Setelah dikumpulkan, NFT ini memberi pemiliknya akses ke berbagai acara eksklusif dan pesta pribadi.

Balenciaga baru-baru ini berkolaborasi dengan game Fortnite untuk menjual skin mode kepada para pemainnya. Sementara itu, Ralph Lauren bermitra dengan aplikasi media sosial Korea Selatan Zepeto untuk merilis koleksi mode virtual untuk para pemain.

Dari beberapa contoh di atas, sudah banyak bukan brand fashion di metaverse? Metaverse menghadirkan inovasi baru yang tidak mungkin ada di dunia nyata. Dengan pengalaman imersif dan item brand mahal yang bisa didapat melalui event dan game seperti yang dilakukan Louis Vuitton.

Konsumen menengah ke bawah akan semakin memiliki lebih banyak pilihan untuk mengekspresikan diri. Meskipun tidak semua orang mampu membeli gaun Balenciaga dalam kehidupan nyata, kamu dapat mencobanya di dunia virtual ini.


Apakah kamu tertarik dengan artikel di atas? Kunjungi metanesia.id untuk mendapatkan informasi paling baru seputar metaverse dan teknologi!

Bagikan ini: