Bank Indonesia akan Merilis Rupiah Digital yang Bisa Digunakan di Metaverse!

Bank Indonesia akan Merilis Rupiah Digital yang Bisa Digunakan di Metaverse!

bank indonesia
Bank Indonesia di Daerah Istimewa Yogyakarta (Wikimedia Commons)

Bank Indonesia (BI) resmi mengumumkan akan menerbitkan mata uang digital bank sentral atau Central Bank Digital Currency (CBDC). Mata uang ini tentunya berbeda dengan uang kartal atau rupiah fisik. Mata uang rupiah digital ini nantinya bisa digunakan untuk melakukan transaksi di dunia maya.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyebutkan bahwa mata uang digital rupiah akan menjadi alat pembayaran sah di Indonesia. Ia menyinggung keunggulan mata uang digital rupiah bisa digunakan langsung untuk bertransaksi secara digital, contohnya pembelian barang di metaverse. 

Central Bank Digital Currency(CBDC)

Dilansir dari Kementerian Keuangan RI, Central Bank Digital Currency(CBDC) merupakan suatu uang digital yang diterbitkan dan peredarannya dikontrol oleh bank sentral. CBDC atau mata uang digital bank sentral bisa digunakan sebagai alat pembayaran yang sah untuk menggantikan uang kartal.

CBDC bisa berperan sebagai bentuk representasi digital dari mata uang suatu negara. Mata uang digital rupiah ini sudah  memenuhi 3 fungsi dasar dari uang. Fungsi dasar tersebut adalah sebagai alat penyimpan nilai (store of value), alat pertukaran/pembayaran (medium of exchange) dan alat pengukur nilai barang dan jasa (unit of account).

Perbedaan CBDC dengan Cryptocurrency

mata uang digital
Bitcoin Cryptocurrency Digital (Pixabay)

CBDC dengan cryptocurrency atau mata uang kripto memiliki kesamaan. Keduanya sama-sama menggunakan teknologi blockchain. Namun, keduanya memiliki jaringan blockchain yang berbeda.

Pada CBDC, teknologi yang digunakan adalah private blockchain dimana identitas pemilik CBDC terhubung dengan akun bank yang dimiliki. Mata uang digital rupiah berfungsi sebagai alat pembayaran layaknya uang fisik, bahkan bank sentral seperti Bank Indonesia bisa mengatur jumlah perederannya.

Berbeda dengan CBDC, mata uang kripto menggunakan teknologi public blockchain. Pengguna yang menggunakan cryptocurrency dapat beridentitas anonim. Sistem pembayaran dari aset kripto ini juga ketergantungan terhadap regulasi di setiap negara.

Fungsi mata uang rupiah digital

Sesuai dengan penjelasan CBDC di atas, penggunaan mata uang rupiah digital juga akan memenuhi 3 fungsi dasar dari uang. Dalam acara talkshow “Meniti Jalan Menuju Rupiah Digital” Bank Indonesia Bersama Masyarakat (BIRAMA), Perry mengatakan bahwa rupiah digital dapat digunakan untuk membeli berbagai barang. Kita bisa menggunakan rupiah digital untuk beli sepatu, rumah, mobil, dan barang lainnya di metaverse.

Ia mengklaim bahwa rupiah digital setara dengan uang kertas dan logam secara teori. Rupiah digital memiliki fitur yang sama seperti gambar pahlawan Soekarno dan Mohammad Hatta dan lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia. Yang membedakan adalah fitur yang ada pada uang kartal kertas dan logam jadi terenkripsi dalam bentuk digital.

mata uang rupiah digital
Uang Kertas Rupiah (Pixabay)

Sementara untuk fungsi alat satuan hitung, rupiah digital bisa menjadi standar untuk mengukur nilai pasar suatu barang dan jasa. Rupiah digital bisa digunakan untuk melakukan transaksi digital antarnegara karena ada nilai perhitungan atau kurs. Jika ditukarkan dengan mata uang asing, rupiah digital nantinya akan dihitung perbandingan mata uang digital lainnya jika ada.

Terakhir, fungsi sebagai penyimpan nilai juga terdapat pada rupiah digital. Kamu dapat menyimpan uang ini dalam rekening, uang elektronik, ataupun dompet elektronik.

Fungsi penyimpan nilai ini juga didukung oleh uang elektronik dan rekening bank yang sudah banyak dimiliki oleh masyarakat. Hal ini dapat memudahkan penerapan rupiah digital nantinya.

Penggunaan mata uang rupiah digital dalam metaverse

metaverse
Metaverse Bitcoin NFT (Pixabay)

Seperti yang kita ketahui saat ini untuk bisa melakukan transaksi di kebanyakan metaverse, kita harus menggunakan cryptocurrency atau koin metaverse. Contohnya, kita harus menggunakan koin MANA di Decentraland dan SAND di Sandbox untuk bisa membeli aset digital seperti NFT.

Hal ini bisa menyulitkan pengguna yang baru masuk ke metaverse dan tidak memiliki aset kripto. Pengguna baru harus memiliki dompet digital terlebih dahulu dan mengetahui nilai tukar dari koin metaverse yang akan digunakan.

Walau begitu, terdapat metaverse yang tidak perlu menggunakan mata uang kripto. Platform seperti MetaNesia mengizinkan penggunanya bertransaksi menggunakan e-wallet LinkAja dan pembayaran melalui virtual account bank. Hal ini tentunya mempermudah pengguna baru sehingga tidak perlu menukarkan mata uang kripto.

Jika nantinya rupiah digital diluncurkan, mata uang kripto dan koin metaverse tidak akan menjadi hambatan bagi pengguna baru. Seperti yang disinggung oleh Perry Warjiyo, rupiah digital akan bisa digunakan untuk melakukan transaksi di metaverse. 

Bayangkan saja kita hanya perlu menghubungkan rupiah digital yang kita miliki ke metaverse tanpa harus menukarnya menjadi kripto. Adanya mata uang digital rupiah tentunya akan menjadikan experience bertransaksi di metaverse lebih baik dan cepat.

Proyek garuda Bank Indonesia

mata uang kripto
Cryptocurrency (Wallpaper Flare)

Menurut Perry, nantinya akan ada tiga jenis alat pembayaran yang sah, pertama metode pembayaran berbasis uang. Kedua, metode pembayaran seperti kartu debit dan mobile banking yang sampai saat ini beroperasi berdasarkan rekening. Ketiga, uang digital, yang sering dikenal sebagai rupiah digital.

Sebuah buku putih dari Bank Indonesia mengenai konsep dan desain rupiah digital telah diterbitkan. Skema penerbitan mata uang digital rupiah ini dikenal dengan nama proyek garuda. Informasi dalam dokumen tersebut menyatakan bahwa akan ada dua jenis mata uang digital rupiah yang diterbitkan, yaitu wholesale atau grosir dan ritel.

Perbedaannya terletak pada penggunaannya. Menurut BI, hanya pihak-pihak yang dipilih oleh bank sentral yang diizinkan untuk menggunakan jenis rupiah digital jenis wholesale. Masyarakat umum dapat menggunakan rupiah digital bentuk ritel, seperti uang kertas dan logam tetapi berbentuk digital.

Rencana implementasi proyek garuda untuk rupiah digital telah ditetapkan oleh BI. Perilisan uang rupiah digital secara grosir menandai dimulainya pengembangan tahap pertama. BI akan membuat use case atau fungsi, dan layanan untuk penerbitan, pemusnahan, dan transfer dana antar pihak pada tahap awal ini.

Perbedaan rupiah digital dan uang elektronik

Uang tunai dan bentuk uang elektronik lainnya akan tetap ada bersamaan dengan rupiah digital. Pilihan pembayaran selain uang elektronik dan uang tunai adalah rupiah digital. Lalu apa perbedaan rupiah digital dan uang elektronik? Simak penjelasannya di bawah ini:

Proses penerbitan

Proses penerbitan adalah hal pertama yang membedakan uang elektronik dengan rupiah digital. Bank Indonesia menerbitkan rupiah digital, umumnya dikenal sebagai CDBC, sebagai uang yang diterima sebagai alat pembayaran yang sah.

Dengan kata lain, peran uang kartal dapat digantikan oleh rupiah digital. Sedangkan dalam pengertian uang elektronik, kamu harus menyetor sejumlah uang terlebih dahulu ke penerbit sebelum bisa digunakan untuk bertransaksi. Setelah itu, uang tersebut disimpan di media elektronik.

Penerbit

Perbedaan kedua antara uang elektronik dan rupiah digital adalah penerbitnya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Bank Indonesia sebagai otoritas moneter negara secara langsung menerbitkan rupiah digital sebagai mata uang. Sementara itu, uang elektronik diterbitkan oleh bank swasta atau non-perbankan terkait.


Itu dia pemaparan mengenai mata uang rupiah digital yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. Tertarik dengan berita di atas? Kunjungi blog MetaNesia untuk mengetahui informasi paling baru seputar metaverse dan teknologi!

MetaNesia adalah dunia metaverse yang menciptakan interaksi virtual di mana pengguna dapat berinteraksi, berkolaborasi, dan berkreasi dengan lingkungan digital yang mendukung. Apabila kamu tertarik untuk menjual produk digital atau menjalin kerja sama dengan MetaNesia, kamu dapat bergabung dengan menghubungi Customer Service kami melalui WhatsApp untuk bertanya. Kamu juga dapat berkonsultasi dengan pihak MetaNesia secara gratis.

Kamu juga bisa merasakan pengalaman di metaverse dengan mengunduh aplikasi MetaNesia melalui website kami. Ayo rasakan pengalaman yang belum pernah kamu coba sebelumnya melalui MetaNesia!

Bagikan ini: