Mengenal Assistive Technology: Definisi, Cara Kerja serta Penggunaannya di Dunia Nyata

Mengenal Assistive Technology: Definisi, Cara Kerja serta Penggunaannya di Dunia Nyata

Mendapatkan akses yang sama terhadap teknologi merupakan hak asasi manusia di seluruh dunia. Baik yang memiliki kekurangan disabilitas maupun tidak, teknologi merupakan salah satu inovasi yang bisa digunakan seluruh manusia.

Akhir-akhir ini, teknologi berkembang pesat menghadirkan berbagai inovasi yang dapat mempermudah kehidupan manusia. Beberapa diantaranya yang banyak dibicarakan yakni artificial intelligence (AI), NFT, blockchain, virtual reality (VR) hingga augmented reality (AR).

Bicara tentang teknologi, apakah kamu pernah mendengar istilah assistive technology? Meskipun tidak setenar inovasi teknologi lain, assistive technology merupakan salah satu inovasi yang sangat membantu manusia, terutama kaum disabilitas, loh.

Yuk, baca informasinya dan mengenal assistive technology di bawah ini!

mengenal assistive technology untuk disabilitas
Assistive Technology in the Classroom (Fransiscan Children’s)

Apa itu assistive technology? | Mengenal assistive technology

Sesuai dengan namanya, assistive technology bisa diartikan sebagai sebuah teknologi yang digunakan bagi penyandang disabilitas. Berdasarkan buku Assistive Technology in the Classroom: Enhancing the School Experiences of Students with Disabilities, 2nd Edition, assistive technology merupakan teknologi bantu yang mengacu pada perangkat maupun layanan yang digunakan untuk meningkatkan, mempertahankan, serta meningkatkan kemampuan murid dengan disabilitas.

Setelah mendengar definisi dari konsep ini, mungkin kamu akan berpikir bahwa bentuk teknologi yang digunakan semuanya sudah sangat canggih seperti robot. Namun, terdapat dua tipe assistive technology yang biasanya digunakan yakni high tech dan low tech.

High tech berarti aplikasi maupun perangkat komputer canggih yang memang dibuat khusus untuk membantu anak serta penyandang disabilitas. Sedangkan low tech berarti alat biasa yang umum ditemukan namun dapat membantu penyandang disabilitas, contohnya seperti pegangan pensil untuk membaca buku khusus.

kehadiran teknologi untuk penyandang disabilitas
The power of technology for people with disabilities (Microsoft)

Asal mula dan cara kerja assistive technology | Mengenal assistive technology

Assistive technology sendiri diketahui telah ada sebelum era masehi, di mana masyarakat yang memiliki keterbatasan penglihatan maupun berjalan menggunakan tongkat serta kaca pembesar untuk bisa melihat lebih jelas.

Mengikuti perkembangan zaman yang semakin cepat terutama dari tahun 1950-an, assistive technology berada di era keemasannya pada tahun 1970-an. Beberapa pengembangan teknologi yang memiliki dampak besar bagi penyandang disabilitas, antara lain:

  • 1961: John Larry Kelly berhasil mengembangkan fondasi sistem text-to-speech pada sebuah komputer IBM. Fondasi sistem ini kemudian menjadi dasar pengembangan assistive technology lainnya.
  • 1980: Don Johnston Human Learning Tools Company berhasil mengembangkan produk assistive technology pertama yang kemudian dikomersialisasi bernama Co:Writer and Write:OutLoud. Kedua produk tersebut berfungsi sebagai speech-to-text software, di mana pengguna hanya perlu menyebutkan kalimat yang mereka sampaikan dan aplikasi akan langsung menulisnya.
  • 1985: Perilisan versi pertama dari Microsoft Windows, dengan antarmuka serta UX (User Experience) yang lebih ramah bagi penderita disleksia.
  • 1998: Inovasi teknologi baru yang akhirnya dipatenkan, sensor kecil yang dapat melakukan scanning pada gambar. Sensor tersebut dapat diatur pengguna pada sebuah perangkat kecil berbentuk pulpen yang kelak dinamakan C-Pen.
  • 1998: Setelah proses pematenan C-Pen dilakukan, kemudian berdiri ATIA (Assistive Technology Industry Association).
  • 1999: Versi pertama dari Narrator dirilis dan disematkan pada seluruh versi Windows. Narrator sendiri merupakan aplikasi pembaca teks yang sangat membantu penyandang disabilitas untuk bekerja serta mendapatkan informasi melalui komputer.
  • 2000-an hingga kini: Ahli teknologi serta komputer kini mengembangkan berbagai jenis assistive technology yang dapat membantu aktivitas manusia. Setelah sadar akan kebutuhan yang tinggi akan teknologi ini, banyak perusahaan dan pengembang teknologi yang kemudian memasuki industry assistive technology.
bantuan teknologi untuk penyandang disabilitas
How technology is making education more accessible (Brandon Baker / University of Pennsylvania)

Penggunaan assistive technology di dunia nyata

Kini, assistive technology umumnya digunakan pada industri pendidikan, terutama bagi murid disabilitas untuk memastikan mereka juga mendapatkan pendidikan terbaik. Kehadiran teknologi visual maupun audio dipercaya bisa meningkatkan pengalaman belajar murid disabilitas dengan lebih baik.

Contoh penggunaan assistive technology dalam pendidikan

  • Screen reader memungkinkan anak yang memiliki gangguan penglihatan atau tunanetra bisa berinteraksi dan menggunakan komputer melalui arahan suara. Salah satu contoh aplikasi screen reader yang umum digunakan adalah NonVisual Desktop Access (NVDA).
  • Seat cushion atau wiggle seat cushion merupakan jenis perangkat low tech yang digunakan bagi penyandang disabilitas dengan autisme atau hiperaktif (ADHD). Seat cushion berfungsi untuk meningkatkan sensorik anak dan meningkatkan fokus saat mengikuti pembelajaran.
  • Perangkat komputer biasanya juga dilengkapi dengan eye-tracking technology yang memungkinkan siswa untuk mengendalikan kursor komputer hanya melalui tatapan mata saja.
  • Terdapat juga Braille Device & Hearing Aid yang biasanya digunakan siswa dengan keterbatasan pendengaran. Dengan begitu, mereka tetap dapat membaca dan mendengarkan materi pembelajaran yang diberikan.
  • JAWS (Job Access with Speech) merupakan sebuah program aplikasi dengan konsep text-to-speech, yang dapat mengubah teks menjadi suara. Bedanya, program aplikasi ini bisa membacakan tulisan braille juga.

Manfaat penggunaan assistive technology

  • Menghadirkan variasi metode pembelajaran bagi anak, untuk mendukung gaya pembelajaran sesuai dengan pribadi anak masing-masing.
  • Memperbaiki knowledge retention anak, yaitu proses pembelajaran dan pengertian informasi tanpa kehilangan aspek informasi penting di dalamnya.
  • Penggunaan assistive technology dalam pembelajaran dipercaya bisa meningkatkan interaksi murid saat belajar.

Kesulitan aplikasi assistive technology yang merata

Sebagai organisasi internasional yang berfokus pada kesehatan, pemerataan assistive technology pada semua negara tentu menjadi salah satu fokus penting WHO (World Health Organization). Meski demikian, pemerataan teknologi ini juga menghadapi beberapa kesulitan. Diantaranya seperti:

  • Undang-undang dan peraturan negara

Negara di seluruh dunia belum memiliki basis peraturan yang sama terkait penggunaan assistive technology. Karena faktor eksternal lain seperti ekonomi dan juga kesehatan, tidak semua orang mendapatkan akses yang sama.

Contohnya seperti peraturan di negara Eropa yang mewajibkan orang dengan disabilitas memiliki paling tidak 1 alat bantu dengar. Padahal, dibutuhkan 2 alat bantu dengar agar penyandang disabilitas bisa beraktivitas dengan normal.

  • Persediaan stok dan juga dokter

Untuk bisa menggunakan perangkat yang berhubungan dengan assistive technology, dibutuhkan perangkat sesuai serta personil yang bisa memberikan informasi pada penyandang disabilitas. Meski demikian, keterbatasan barang serta sumber daya manusia terutama pada negara berkembang dan miskin membuat pemerataan menjadi sebuah isu sulit.

  • Sustainable Development Agenda di tahun 2030

Sebelum ditetapkan menjadi Sustainable Development Goals (SDG), sebelumnya terdapat agenda khusus yang dibuat khusus untuk membahasa berbagai isu penting yang hendak dijadikan fokus.

Pada tahun 2030 nanti, diharapkan pemerintah dunia bisa menghadirkan asuransi kesehatan universal (universal health coverage) yang bisa digunakan siapa saja, untuk berbagai layanan kesehatan. Salah satunya untuk mendapatkan perangkat assistive technology dengan lebih mudah dan juga gratis.

perangkat assistive technology
Assistive Devices for Disability: Past, Present, and Future (Disability Experts of Florida)

Berikut pembahasan dan penjelasan lengkap mengenal assistive technology. Suka membaca berita teknologi menarik seperti satu ini? Yuk, cek informasi lainnya di blog MetaNesia!

MetaNesia merupakan penyedia layanan virtual reality, augmented reality serta platform metaverse pertama di Indonesia. Berada di bawah naungan Telkom Indonesia, MetaNesia telah melayani banyak klien global maupun lokal dari berbagai industri seperti ritel, manufaktur, kesehatan, pendidikan, lembaga serta institusi pemerintahan, dan masih banyak lagi.

Tertarik gunakan teknologi canggih Telkom Indonesia pada bisnis kamu? Hubungi tim administrasi MetaNesia untuk dapatkan konsultasi gratis secara langsung!

Kamu juga bisa mengunjungi dunia virtual buatan MetaNesia secara gratis, loh! Rasakan pengalaman baru bertemu dengan teman secara virtual dan coba beragam fitur yang tersedia. Unduh aplikasi MetaNesia dan mainkan langsung di perangkat!

Bagikan ini: