Menilik Ragam Manfaat Metaverse untuk Kesehatan

Menilik Ragam Manfaat Metaverse untuk Kesehatan

Metaverse untuk Kesehatan
Source: Freepik

Metaverse digambarkan sebagai “masa depan internet”. Ruang di mana dunia virtual dan nyata bersatu menciptakan alam semesta 3D yang menghubungkan banyak ruang virtual. Konsep ini masih dalam tahap awal, tetapi telah diadopsi secara luas. Industri seperti perawatan kesehatan berinvestasi dalam riset dan pengembangan metaverse karena terbukti sangat membantu industri kesehatan. 

Metaverse dapat menggabungkan teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI), augmented reality (AR), virtual reality (VR), dan cloud computing untuk menciptakan solusi yang inovatif. Simak beberapa cara metaverse dapat merevolusi bidang kesehatan di bawah ini.

Pendidikan dan Pelatihan

Kegunaan metaverse untuk kesehatan dapat menghilangkan batasan hambatan fisik, dan memastikan calon tenaga kesehatan menerima pendidikan dan pelatihan bahkan di tempat paling terpencil. Selain itu, metaverse dapat membantu meningkatkan keterampilan individu dalam perawatan kesehatan dengan menciptakan lingkungan kehidupan nyata yang disimulasikan tanpa mempertaruhkan nyawa pasien. 

Pelatihan medis tradisional menyediakan sumber daya yang terbatas untuk praktik pembedahan, sebagian karena prosedur penggunaan ‘mayat’ mahal untuk beberapa rumah sakit. Namun, dengan penggunaan metaverse dalam pelatihan medis, tenaga medis dapat berlatih dalam lingkungan simulasi untuk tujuan pelatihan bedah imersif dengan biaya yang jauh lebih rendah.

Selain itu, pembedahan subjek virtual sebagai pengganti mayat terbukti hemat biaya dan memungkinkan siswa bekerja secara individu untuk tujuan pelatihan. Sesi pelatihan bedah berbasis metaverse dapat memiliki efek peningkatan kinerja pada kemampuan teknis peserta pelatihan, seperti keterampilan yang presisi dan dalam pengambilan keputusan.

Teknologi metaverse juga akan digunakan dalam prosedur pembedahan yang rumit. Ahli bedah selalu mencari metode yang lebih baik untuk menyelesaikan pekerjaan dengan tingkat keberhasilan yang lebih tinggi. Kumpulan data yang terakumulasi melalui digital twin pada pasien juga memungkinkan dokter memprediksi waktu pemulihan pasien, kemungkinan komplikasi, dan perawatan yang diperlukan untuk komplikasi tersebut sebagai tindakan pencegahan.

Sementara operasi yang dibantu robot sekarang sudah biasa untuk melakukan prosedur kompleks dengan akurasi dan fleksibilitas. Metaverse relatif baru sebagai alat pelatihan dan praktik untuk prosedur bedah. 

Selama pandemi, kebutuhan akan model pengajaran seperti ini menjadi sangat penting karena perguruan tinggi kedokteran dan sekolah perawat harus menghentikan kelas luring, yang menyebabkan kesulitan besar bagi semua pengajar maupun siswa. Memang, metaverse dapat menyelesaikan banyak masalah yang dihadapi oleh sektor pendidikan industri perawatan kesehatan.

Baca juga: Menggali Penggunaan Terbaik Metaverse untuk Bisnis

Kesehatan mental

Pandemi global menyebabkan peningkatan kondisi seperti depresi, kecemasan, dan perilaku adiktif. Selain itu, gangguan seperti gangguan bipolar dan skizofrenia semakin parah pada pasien akibat isolasi paksa. Kegunaan metaverse untuk kesehatan kali ini bisa efektif dalam menasihati pasien gangguan mental dan mendorong untuk melakukan tindak lanjut. Karena metaverse dapat menciptakan pengalaman ilusi, sehingga dapat membantu pasien mengatasi masalah psikosis, halusinasi, dan kecemasan. 

Selain itu, metaverse dapat membantu menciptakan kembali situasi dalam pikiran pasien melalui VR dengan memberi mereka kendali atas situasi untuk mengatasi rasa takut. Metaverse memiliki potensi besar untuk membekali dokter dengan perawatan baru pada terapeutik. 

Saat ini, dokter dapat merawat orang dengan acrophobia atau glossophobia. Dengan secara bertahap dan berulang kali menempatkan mereka dalam situasi yang menantang namun aman yang membantu mereka melatih pikiran mereka melawan fobia ini. Penggunaan Virtual Reality untuk pengobatan gangguan mental seperti OCD dan kecemasan sosial juga telah menjadi fenomena yang dikenal luas.

Metaverse juga dapat menyediakan ruang aman bagi orang yang membutuhkan bimbingan melalui grup diskusi secara virtual. Sayangnya, kekurangan dengan grup diskusi saat ini adalah kurangnya komunikasi antar anggota. 

Contohnya, grup diskusi seperti Facebook community sering terdapat orang datang untuk mengajukan pertanyaan namun tidak mendapatkan feedback yang aktif. Namun di metaverse, platform ini bisa lebih interaktif karena terdapat diskusi suara, permainan, dan fitur imersif lainnya.

Telekonsultasi 

Meskipun pengobatan jarak jauh telah diadopsi selama pandemi, fitur-fiturnya dapat ditingkatkan lebih lanjut oleh metaverse. Sehingga akan memungkinkan pasien menunggu di kantor virtual dan bertemu dokter di lokasi 3D, membuat konsultasi lebih informatif dan imersif.

Tindakan operasi yang kolaboratif

Metaverse memungkinkan dokter dan ahli bedah untuk berbagi informasi tentang operasi yang rumit. Spesialis juga dapat menghadiri operasi dari jarak jauh, menawarkan arahan. Teknologi seperti AR dan robotika sudah digunakan dalam operasi. Ahli bedah saraf di Johns Hopkins baru-baru ini menggunakan AR untuk mengangkat tumor kanker dari tulang belakang pasien. Metaverse akan menjadi loncatan dalam meningkatkan fitur teknologi ini.

Terlepas dari masalah privasi dan keamanan seputar gagasan metaverse, tetap dapat dipertimbangkan untuk memanfaatkan kemajuan teknologi pada perawatan pasien yang lebih baik. Mengingat Internet of Things mendapatkan momentum, akan menarik untuk menyaksikan lebih banyak inovasi dalam perawatan kesehatan.

Setelah menilik ragam metaverse untuk kesehatan, sekarang kita tahu bahwa teknologi ini sangat membantu dalam perawatan kesehatan di masa depan. Ingin mengetahui ragam kegunaan metaverse lainnya? Kunjungi metaNesia dengan klik di sini!

metaNesia, #WhereDreamsComeTrue

Bagikan ini: