Apa Itu Minting NFT? Cari Tahu Pengertian dan Cara Kerjanya!

Apa Itu Minting NFT? Cari Tahu Pengertian dan Cara Kerjanya!

Minting NFT tercatat di blockchain
Minting NFT tercatat di blockchain (Andrey Metelev / nsplash.com)

Berkembangnya teknologi terkadang memberikan penemuan yang tidak terduga. Beberapa tahun belakangan, banyak istilah baru yang ramai dibicarakan di dunia maya. Salah satu topik yang ramai didiskusikan adalah mata uang digital baru, NFT.

Bagi pemula, mungkin NFT dan istilah yang berhubungan dengan NFT terdengar membingungkan. Di artikel kali ini, kita akan membahas mengenai NFT serta istilah yang paling akrab dengannya, minting NFT. Yuk baca sampai habis!

Apa itu NFT?

Shibarium di blockchain Ethereum
Shibarium di blockchain Ethereum (Quantitatives / outlookindia.com)

NFT, dalam bahasa Inggris dikenal sebagai non-fungible token. Namun untuk pengertiannya, NFT adalah berkas digital unik yang identitas dan kepemilikannya diverifikasi pada blockchain (buku besar digital). NFT umumnya adalah berkas yang diunggah ke pasar lelang, namun memiliki sifat tidak saling bertukar (non-fungible).

NFT memiliki pengenalan digital yang bersifat unik: tidak bisa diganti, dibagi, atau disalin. Semua hal yang berhubungan dengan NFT direkam dalam database blockchain yang nantinya akan digunakan untuk verifikasi kepemilikan.

Kepemilikannya sendiri dapat di-transfer, membuat aset NFT dapat diperjualbelikan. NFT dapat dibuat oleh siapa saja tanpa memerlukan skill coding. Aset NFT biasanya berupa berkas digital seperti foto, video, dan audio.

Karena sifatnya yang unik, NFT berbeda dari crypto yang bersifat fungible. NFT yang terekam pada database blockchain dapat dilacak untuk memberi bukti kepemilikan pada pembelinya.

Ethereum, Binance Smart Chain dan Flow

Blockchain terbagi dalam 4 tipe, yaitu publik, pribadi, konsorsium, dan hybrid. Tetapi untuk saat ini yang paling terkenal antara lain Ethereum, Binance Smart Chain dan Flow.

Setiap blockchain tersebut memiliki standar tokennya sendiri untuk menentukan penggunaan NFT mereka. Masing-masing memiliki cara sendiri dalam memproduksi asetnya, seperti NFT mining dan NFT minting.

Aset yang bisa dijual sebagai NFT

Kamu tidak selalu harus menjadi seniman untuk menjual NFT. Apa saja bisa dijual sebagai NFT, seperti musik, gambar, GIF, tweet, bahkan selfie. Semua itu bisa dijual bahkan seharga jutaan Dollar.

Sekarang ini, permintaan untuk barang-barang unik justru makin tinggi. Contohnya seperti selfie Ghozali yang sempat viral.

Pengertian minting NFT

Minting NFT adalah proses pencetakan NFT dengan mengubah sebuah aset atau karya digital menjadi token yang akan direkam dan ditempatkan di blockchain. Aset digital yang sudah diubah menjadi token ini merupakan tanda kepemilikan dan bisa diperjual belikan di marketplace NFT yang banyak tersedia. 

Baca juga: Domain NFT: Semua yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Domain Generasi Baru

Tips sebelum melakukan minting NFT

Minting Nft terjamin blockchain
Minting NFT berbasis blockchain (Geralt / Pixabay)

Pilih platform yang tepat

Sebelum melakukan minting NFT, ada baiknya kamu memperhatikan dua hal. Yang pertama adalah memilih platform blockchain yang tepat. Pemilihan platform blockchain menjadi penting, karena kamu bisa memperkirakan estimasi gas fee NFT dan kecepatan yang ditawarkan.

Setiap blockchain memiliki kecepatan dan biaya yang berbeda. Jadi, pastikan kamu melakukan riset sebelumnya. Ada beberapa opsi blockchain yang bisa dipilih, namun yang paling terkenal adalah Ethereum, Binance Smart Chain, Polygon, dan Tezos.

Memilih marketplace yang sesuai

Selain itu, pemilihan marketplace, tempat di mana kamu akan melakukan pencetakan NFT juga penting. Cari tahu apakah marketplace yang kamu inginkan mampu melakukan transfer dan penjualan NFT di blockchain lain, berapa biaya yang dibebankan, dan sistem bagi hasil yang tawarkan.

Selain dari itu, periksa juga berapa lama platform tersebut dapat mencetak NFT. Meski tidak ada waktu yang pasti berapa lama proses minting NFT, hingga saat ini prosesnya terbilang cepat, kurang dari satu jam.

Yang tidak kalah penting, baca ulasan dari sesama pengguna marketplace lainnya. Apakah platform tersebut memiliki reputasi yang baik atau tidak. Beberapa marketplace yang direkomendasikan untuk melakukan minting NFT antara lain adalah OpenSea, Rarible, dan Foundation.

Cara melakukan minting NFT

Minting NFT lewat OpenSea
Minting Nft dengan Opensea (crypto.com / ggwp.id)

Saat ini ada beberapa layanan atau marketplace yang menyediakan jasa minting NFT. Pada contoh kali ini, kita akan menggunakanOpenSea sebagai tempat untuk melakukan minting NFT.

Pertama, kamu harus membeli sejumlah Ethereum alias ETH. Mata uang crypto ini sangat populer dan digunakan di berbagai jenis marketplace. Beberapa tempat di mana kamu bisa membeli Ethereum antara lain Luno dan Zipmex.

Setelah membeli Ethereum, kamu harus membuat wallet. Seperti namanya, wallet berfungsi sebagai dompet tempat menampung atau keluar-masuknya uang crypto.

Karena kita akan melakukan minting NFT di OpenSea, salah satu wallet yang bisa kamu gunakan adalah platform MetaMask. Berdasarkan data Statista, OpenSea disebut sebagai pasarNFT terbesar berdasarkan volume penjualan sepanjang waktu.

Untuk melakukan minting NFT, hubungkan terlebih dahulu wallet MetaMask dengan OpenSea. Caranya adalah sebagai berikut:

Pertama: Buka website MetaMask

Membuat akun MetaMask
Membuat akun MetaMask (Zulfikar / Kompas.com)

Buka website MetaMask di browser kamu dan masuk ke akun yang sudah terdaftar. Kemudian pilih opsi Key untuk memasukkan kata sandi kamu.

Kedua: Buka website marketplace

Membuka website OpenSea
Membuka website OpenSea (Portalcripto / Portalcripto.com)

Kemudian, buka website OpenSea di browser yang sama. Hal ini di lakukan untuk mempermudah saat menautkan keduanya.

Ketiga: Memilih opsi profile

Opsi profile di OpenSea
Opsi profile di OpenSea (Portalcripto / Portalcripto.com)

Setelah membuka website, lanjutnya pilih opsi Profil. Ikon opsi profile terdapat di bagian ujung kanan atas website.

Keempat: Memilih opsi wallet

Memilih wallet di OpenSea
Memilih wallet di OpenSea (Portalcripto / Portalcripto.com)

Selanjutnya setelah muncul pilihan wallet, pilih wallet yang ingin dipakai. Dalam kasus ini yang dipilih MetaMask.

Kelima: Tautkan wallet ke OpenSea

Profile setting di OpenSea
Profile setting OpenSea (digitalis.id / digitalis.id)

Selanjutnya isi syarat dan ketentuan, lalu setujui. Kemudian masukkan email dan data yang ingin kamu gunakan.

Keenam: Verifikasi melalui email

Setelah seluruh prosesnya selesai, tunggu email untuk melakukan verifikasi akun OpenSea.

Proses selanjutnya, pengguna harus membuat aset NFT terlebih dahulu. Aset tersebut akan ditampung di blockchain NFT, dan kamu bisa mulai melakukan minting NFT. Caranya adalah sebagai berikut:

  1. Menentukan aset yang akan di-minting
    Tentukan aset digital unik apa yang ingin diubah menjadi NFT. Aset ini bisa berupa lukisan khusus, gambar, musik, koleksi video game, meme, GIF, atau bahkan tweet. Pastikan hak kekayaan intelektual atas barang tersebut adalah milikmu.
  2. Menentukan blockchain yang telah kamu pilih
    Setelah memilih aset digital unikmu, saatnya untuk memulai proses minting NFT. Dimulai dengan menentukan teknologi blockchain yang ingin kamu gunakan.
  3. Menghubungkan wallet NFT yang telah kamu pilih
    Wallet akan memberi akses ke aset digitalmu dan mengaturnya. Pentingnya menghubungkan aset digital dan wallet adalah agar kamu dapat menjual aset NFT nantinya.
  4. Pilih marketplace
    Selanjutnya pilih marketplace NFT yang sesuai dengan aset digitalmu. Kemudian hubungkan ke wallet milikmu.
  5. Unggah file aset
    Berikutnya unggah file aset digitalmu ke platform marketplace yang dipilih. Di bagian ini, kamu akan mengubah file aset digital (PNG, GIF, MP3, atau jenis file lainnya) menjadi NFT yang nantinya akan dipasarkan.
  6. Atur proses penjualan
    Tahap terakhir dalam proses pencetakan NFT adalah memutuskan bagaimana kamu ingin memonetisasi NFT milikmu. Tahap ini bergantung pada kebijakan masing-masing platform.

Selamat, sekarang kamu sudah berhasil melakukan minting NFT di OpenSea! Bisa jadi aset digital mu akan memecahkan rekor penjualan NFT termahal.

Risiko-risiko yang bisa terjadi saat minting NFT

Minting NFT di marketplace
Minting NFT di marketplace (Zipmex / Zipmex)

Bergelut di ranah NFT bukan tanpa resiko. Ada saja resiko yang bisa terjadi saat kamu melakukan minting. Resiko-resiko tersebut antara lain sebagai berikut:

Perlu mempertajam analisis agar tidak rugi

Seperti halnya analisis saham, kamu perlu bekerja lebih keras untuk menganalisis cryptocurrency. Aset dari crypto sendiri memiliki tingkat volatilitas cukup tinggi, artinya kamu harus paham betul bagaimana cara mengelola aset digital agar tidak merugi.

Rentan pembajakan

Pada dasarnya, blockchain hanya mencatat identitas pengguna ketika mereka sedang menghasilkan karya seni digital. Namun, blockchain tidak bisa mencatat karya seni dalam sebuah blockchain.

Contoh kasus seperti ini adalah ketika Ridwan Kamil menjual lukisan dirinya, tidak lama kemudian lukisan tersebut langsung dijual di OpenSea. Pembelajaran dari kejadian ini adalah bahwa sebuah karya bisa sama, namun dengan seniman yang berbeda.

NFT bukan pembelian hak milik atau hak cipta

Saat membeli NFT, kamu sebenarnya tidak membeli hak cipta ataupun hak milik dari produk tersebut. Yang sebenarnya kamu beli adalah representasi produk tersebut di dunia NFT.

Harga yang mudah ‘digoreng’

Karena bersifat anonim, kita tidak bisa mengetahui siapa saja yang membeli produk-produk NFT. Di’goreng’ adalah adalah harga yang nilai aslinya mudah dimanipulasi.

Contohnya adalah jika A menjual karya di OpenSea sebesar Rp10 juta, lalu A membuat akun lain dan membelinya dengan harga Rp30 juta. Pola ini akan terus terulang agar semua orang mengira bahwa karya A memiliki prospek keuntungan yang tinggi. 


Itulah pembahasan mengenai NFT, apa itu minting NFT dan cara kerjanya. Masih banyak artikel seputar teknologi menarik lainnya yang bisa kamu akses di MetaNesia seperti augmented reality, virtual reality, dan metaverse.

MetaNesia adalah sebuah perusahaan yang mengembangkan dan menyediakan platform untuk memasuki dunia metaverse. Platform ini memungkinkan pengguna untuk terhubung, berinteraksi, dan bermain game dalam lingkungan virtual yang imersif. Dengan MetaNesia, pengguna dapat merasakan pengalaman yang belum pernah dicoba sebelumnya di dalam metaverse.

Apabila tertarik untuk menggunakan layanan virtual reality, segera bergabung bersama MetaNesia. Hubungi Customer Service kami melalui WhatsApp untuk bertanya dan berkonsultasi secara gratis. 

Tertarik untuk mencoba masuk ke dunia metaverse yang dibuat oleh MetaNesia? Yuk, Unduh aplikasi MetaNesia di website kami sekarang juga!

Bagikan ini: