Yahoo, Luncurkan Data Pandangan Gen Z dan Millennials Terhadap Metaverse

Yahoo, Luncurkan Data Pandangan Gen Z dan Millennials Terhadap Metaverse

Pandangan Gen Z dan Millennials Terhadap Metaverse 
Gen Z dan Millennials Terhadap Metaverse (Insider/Harry Robertson)

Popularitas metaverse beberapa tahun belakangan, menghadirkan fenomena menarik bagi beberapa generasi. Hal tersebut, menarik perhatian badan riset maupun perusahaan ternama dunia untuk melakukan penelitian mengenai pandangan gen z dan millennials terhadap metaverse 

Salah satu perusahaan, yang baru saja meluncurkan data hasil surveinya adalah Yahoo. Hasil survei penelitian tersebut, telah mengungkap wawasan tentang keinginan konsumen generasi Z dan millennial di Australia maupun New Zealand terhadap metaverse. Yuk, simak informasi lengkapnya di bawah ini!

Hasil survei Yahoo 

Responden survei Yahoo

Survei responden
Responden Survei (PxHere)

Pada kesempatan ini, penelitian Yahoo merupakan bentuk riset besar yang mencangkup banyak responden. Berdasarkan hasil data yang terkumpul, tercatat bahwa Yahoo telah mengumpulkan lebih dari 15.000 responden untuk mengisi survei mereka. Hal tersebut juga disampaikan, bahwa responden berasal dari berbagai negara seperti Australia, Selandia Baru, Jepang, Taiwan, Hong Kong, dan Singapura.

Pengetahuan responden terhadap metaverse

Dunia Virtual Metaverse
Metaverse (pixabay)

Melalui hasil data survei yang telah diisi oleh 15.000 lebih responden, ditemukan bahwa  73% konsumen Asia Pasifik sudah mengetahui teknologi metaverse. Di samping itu, 59% responden yang berdomisili Australia juga telah mengenal teknologi metaverse.

Platform metaverse yang pernah digunakan 

Aplikasi game metaverse
Platform game metaverse (Trusted Reviews/Ryan Jones)

Berdasarkan hasil survei tersebut, Yahoo juga menyampaikan beberapa platform metaverse yang pernah digunakan oleh responden paling banyak, yakni aplikasi permainan seperti Minecraft, Roblox, dan Fortnite. 

Daya tarik terhadap aset digital

Digital aset NFT
NFT (Flickr)

Pada laporan penelitian Yahoo, menunjukkan bahwa 26% responden di Australia telah mempelajari NFT, dan 9% telah membeli digital aset tersebut. Selain itu, tercatat responden di Hong Kong dan Singapura sangat tertarik dengan digital aset NFT, dibandingkan dengan negara Asia Pasifik lainnya.

Mengedepankan privasi dan tingkat keamanan metaverse

Keamanan dan privasi metaverse
Privasi (pxfuel)

Sama seperti di dunia nyata, privasi dan tingkat keamanan data tetap menjadi perhatian utama dalam menggunakan metaverse. Berdasarkan hasil survei Yahoo, sebesar 62% responden khawatir dengan penipuan dan kepalsuan di metaverse. Sebanyak 61% responden juga setuju, bahwa privasi dan keamanan menjadi hal utama yang perlu diperhatikan untuk menjaga akuntabilitas. 

Selain beberapa temuan yang telah disampaikan di atas. Perlu diketahui, bahwa terdapat pandangan yang berbeda bagi gen Z dan millennials terhadap metaverse, lho! Perbedaan pandangan tersebut, dikategorikan dalam berbagai aspek. Contohnya seperti cara mereka melihat komunitas sosial virtual, avatar, hiburan imersif, dan kebebasan berkreasi.

Yuk, simak informasi pandangan gen Z dan millennials terhadap metaverse oleh Yahoo, di bawah ini!

Pandangan gen Z dan millennials terhadap metaverse

Gen Z  

Pandangan Gen Z Terhadap Metaverse
Generasi Z (ISDI)

Gen Z merupakan generasi yang terlahir di antara tahun 1996 hingga 2010. Dalam hasil penelitian Yahoo, pandangan gen Z terhadap metaverse, yakni mereka ingin membangun hubungan sosial, melakukan kebebasan dan berkesempatan untuk melanggar aturan di dunia nyata. 

Selain itu, mereka juga berharap untuk menjadi kaya, dan mewujudkan impian pribadi di dalam dunia virtual metaverse tak terbatas. Melalui hasil survei Yahoo, kesetaraan dan keragaman sangat penting bagi kalangan gen Z. Artinya, mereka sangat percaya bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama di metaverse.

Dalam kategori komunitas virtual, gen Z ingin membangun lingkaran sosial yang berbeda dari dunia nyata. Mereka juga sangat menghargai kesempatan untuk menunjukkan keunikan sendiri dan bertemu teman baru melalui digital avatar. Keunikan tersebut, ditampilkan melalui personalisasi penataan rambut, tata rias, pakaian, dan aksesori pada digital avatar mereka di metaverse. 

Melalui hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa gen Z sangat suka berkreasi dan kebebasan, yang menyesuaikan dengan karakter pribadi. Di mana, mereka juga menghargai perbedaan dan memiliki kesempatan yang sama di dunia virtual metaverse tak terbatas. 

Millennials  

Pandangan Generasi Milenial Terhadap Metaverse
Pandangan Generasi Milenial Terhadap Digital Metaverse (Pexels)

Millennials, merupakan generasi yang terlahir di antara tahun 1981 hingga 1996. Pandangan generasi milenial terhadap metaverse yakni keinginan mereka untuk meningkatkan pengalaman, dengan menghadirkan ruang berinovasi dan menciptakan interaksi yang memperkaya hubungan manusia.

Mereka sangat menginginkan metaverse dengan pengalaman imersif, dengan interaksi nyata untuk hiburan. Interaksi nyata tersebut, dapat dihadirkan melalui digital avatar pribadi mereka. 

Berbeda dengan gen Z, millennials lebih menyukai avatar yang berbeda dari penampilan mereka di dunia nyata. Kebanyakan responden generasi milenial, lebih memilih pakaian atau aksesoris bermerek dunia nyata untuk avatar digital mereka, lho! 

Survei tersebut juga menunjukkan, bahwa generasi millennials akan melakukan hobi mereka di kehidupan nyata, dengan membawanya ke dalam pengalaman virtual di metaverse. Mereka juga sangat terbuka dalam kegiatan transaksi maupun melakukan aktivitas ekonomi di metaverse. Contohnya seperti melakukan investasi pada digital aset NFT.

Kesimpulan survei Yahoo

Pandangan Gen Z dan Millennials Terhadap Metaverse di Masa Depan
Future of Metaverse (Trusted Reviews/Hannah Davies)

Maka, kesimpulannya yang dapat diberikan yakni gen Z dan millennials memiliki pandangan berbeda, tentang bagaimana mereka menikmati maupun menggunakan platform metaverse. Hal tersebut perlu dipahami oleh perusahaan pengembang platform metaverse, agar menghadirkan fitur menarik dan bermanfaat bagi pengguna, baik dari gen Z maupun millenials. 

Direktur inovasi dan studio kreatif Yahoo yakni Zoe Cocker, menyatakan bahwa saat ini belum ada metaverse yang benar-benar persis dengan impian maupun harapan banyak orang. Melalui survei berskala besar inilah, yang dapat membuka wawasan bagi perusahaan pengembang maupun tim pemasaran, untuk membentuk kesesuaian kebutuhan, pada dunia virtual metaverse di masa depan.

Pastinya, terdapat banyak hype tentang potensi metaverse di masa depan, tetapi sedikit yang diketahui mengenai apa yang sebenarnya diharapkan oleh konsumen. Hasil survei tersebut menunjukkan, bahwa ada berbagai faktor penggerak yang dapat mempengaruhi kesuksesan sebuah aplikasi metaverse.


Berikut informasi mengenai hasil survei Yahoo, yang meneliti pandangan generasi Z dan millennials pada dunia virtual metaverse. 

Kalau mau tahu informasi terkait penerapan teknologi virtual reality lainnya, yuk kunjungi blog metaNesia! Di sini, kami akan membahas berbagai informasi dan artikel, terkait teknologi inovatif lainnya. Cek sekarang juga!

Bagikan ini: