Pembahasan Lengkap Efek Penggunaan dan Pengaruh Kognitif dari AI

Pembahasan Lengkap Efek Penggunaan dan Pengaruh Kognitif dari AI

Kehadiran tren artificial intelligence (AI) pada akhir 2022 silam tentunya membuat publik ramai-ramai mencoba dan menggunakan teknologi tersebut. Terlebih lagi, salah satu program AI yakni ChatGPT bisa diakses siapa saja melalui internet. Kemudahan akses menjadi salah satu bagian penting dalam mendukung popularitas AI.

Meski demikian, banyak pihak yang memikirkan pengaruh jangka panjang dari kehadiran inovasi dan teknologi berkembang ini. Banyak ilmuwan dan ahli yang mengatakan bahwa kemudahan akses pengetahuan dan informasi dari AI bisa berpengaruh buruk bagi pola pikir manusia.

Bagaimana bisa? Yuk, baca penjelasan lengkapnya di sini!

pengembangan dan hubungan AI terhadap manusia
A Robot Holding a Cup (Pavel Danilyuk / Pexels)

Definisi artificial intelligence | Pengaruh kognitif dari AI

Sebelum membahas lebih jauh terkait korelasi AI dan juga pikiran kognitif dari manusia, kita harus terlebih dahulu mengartikan konsep dan juga definisi dari kecerdasan buatan ini.

Dilansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, teknologi ini diartikan sebagai program komputer khusus yang dibuat untuk meniru kecerdasan manusia seperti pengambilan keputusan, logika dan juga karakteristik kecerdasan lainnya.

Konsep ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 1950-an, bersamaan dengan terjadinya Cold War antara blok Barat (Amerika Serikat) dan blok Timur (Uni Soviet, kini Rusia). Banyak tokoh penting yang ikut andil dalam perkembangan kemampuan AI, salah satunya yakni Alan Turing yang juga disebut sebagai Bapak AI dunia.

Karena dikembangkan menggunakan komputer, tentunya perkembangan kemampuan AI semakin bertumbuh setiap tahunnya, seiring dengan kehadiran teknologi komputer yang lebih baru.

Pada akhir 2022 sendiri, AI mendapatkan popularitasnya akibat kemunculan program ChatGPT yang dibuat oleh sebuah laboratorium penelitian kecerdasan bikinan bernama OpenAI. Setelah dirilis secara umum ke publik pada November 2022, program berbasis AI ini telah diakses dan digunakan oleh 100 juta pengguna di dunia.

abstrak artificial intelligence
Blue Bright Lights (Pixabay / Pexels)

Adaptasi manusia akan teknologi AI | Pengaruh kognitif dari AI

Kemunculan berbagai program AI yang bisa diakses hanya melalui internet seolah-olah membuka wawasan dan kacamata pengguna, dengan mengenalkan media baru dalam mendapatkan berbagai informasi serta pengetahuan.

Mulai dari aktivitas sehari-hari seperti belajar, bekerja yang dilakukan oleh pribadi hingga pelaku bisnis maupun industri besar, semuanya kini beralih ke AI. Namun, apakah sebenarnya penggunaan AI terutama yang berlebihan dalam masyarakat memberikan manfaat dan pengaruh baik?

Sebelum konsep dan teknologi AI muncul digunakan masyarakat dunia, tentunya seseorang harus mencurahkan waktu dan juga usaha agar bisa mendapatkan ilmu yang diinginkan. Dengan kerja keras dan juga upaya, baru pengetahuan tersebut bisa ditemukan dan digunakan.

Apa yang mungkin terjadi jika ilmu dan pemikiran rumit bisa didapatkan dengan mudah menggunakan AI?

Pengaruh AI pada pola pikir pengguna

Banyak pembicaraan yang melibatkan cara AI mendapatkan berbagai ilmu dan informasi terkait permintaan penggunanya. Dengan cara yang begitu mudah, apakah etis jika kamu menggunakan jawaban tersebut untuk melewati sebuah tes penting yang juga melibatkan banyak orang?

Etika dalam penggunaan AI diperlukan agar penggunanya tidak sembarangan menggunakan informasi yang diperoleh untuk melakukan kecurangan, pembohongan, penipuan ataupun hal lain yang bisa merugikan orang.

Penggunaan AI yang terlalu sering hingga melibatkan pengambilan keputusan penting juga dapat berpengaruh pada konsep teori disonansi kognitif (dissonance cognitive) yang dimiliki setiap pribadi. Dengan cara yang sangat mudah, pengguna akan merasa bersalah dan juga melawan norma baik yang sebelumnya sudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Perolehan informasi melalui teknologi ini juga bisa dianggap sebagai suatu aksi curang, yang tentunya tidak diterima baik oleh berbagai kalangan.

Selain itu, kecerdasan bikinan ini juga rentan diretas karena bisa memberikan informasi yang lebih memihak kepada satu sisi. Teknologi ini rentan memiliki informasi dan juga sistem yang mudah dimanipulasi, sehingga bisa mengunggulkan satu sisi dan menjatuhkan sisi yang lainnya.

Keadaan politik hingga ekonomi sebuah daerah maupun negara bisa dengan mudah diubah dan dimanipulasi bagi kepentingan sebagian pihak. Berbahaya, bukan?

penggunaan AI berlebih dan pengaruhnya terhadap kognitif pengguna
Bionic Hand and Human Hand Finger Pointing (cottonbro studio / Pexels)

Kehadiran inovasi AI dan efeknya terhadap kognitif pengguna

Salah satu aspek utama yang ditakutkan pada pengaruh kognitif dari AI adalah kemampuan cepat untuk bisa mendapatkan jawaban, tanpa harus mencarinya terlebih dahulu.

Saat pertama kali diluncurkan, AI banyak menarik perhatian publik karena kemampuannya untuk bisa mengumpulkan berbagai informasi rumit dan juga kompleks, hingga membuat analisis hanya dalam hitungan detik.

Hal tersebut tentu saja disambut baik karena memudahkan penggunanya untuk mendapatkan informasi. Meski demikian, kemampuan tersebut justru kini berubah menjadi pedang dua arah karena dapat membuat penggunanya jadi malas mendapatkan pengetahuan.

Kemampuan AI yang bisa mendapatkan berbagai pengetahuan hingga mengerjakan problem solving rumit dengan cepat bisa merubah keseluruhan pola pikir dan norma yang sudah ditetapkan dari awal zaman manusia tumbuh dan berkembang.

Maka dari itu, akan lebih baik jika ada batasan maupun peraturan terkait penggunaan AI dalam membantu aktivitas sehari-hari penggunanya. Alangkah baiknya jika publik tetap mengusahakan upaya dan juga cara untuk mendapatkan pengetahuan serta informasi, tanpa bantuan dari AI.

Dengan begitu, diharapkan AI tidak terlalu mempengaruhi pola pikir dunia dan juga kemampuan kognitif penggunanya. Perlu diketahui bahwa semua hal yang digunakan ataupun dikonsumsi secara berlebihan justru malah berpengaruh buruk di dalam hidup.


Itulah pembahasan lengkap terkait efek penggunaan dan pengaruh kognitif dari AI. Suka dengan berita teknologi menarik seperti satu ini? Baca informasi lainnya di blog MetaNesia!

MetaNesia merupakan penyedia layanan virtual reality, augmented reality serta platform metaverse pertama di Indonesia. Berada di bawah operasional Telkom Indonesia, MetaNesia telah melayani beragam klien global maupun lokal untuk memenuhi kebutuhan bisnis mereka dengan teknologi terbaru.

Tertarik untuk gunakan teknologi canggih ini pada bisnis kamu? Hubungi tim admin kami untuk dapatkan konsultasi gratis secara langsung!

Kamu juga bisa masuk ke dalam dunia virtual metaverse yang imersif milik MetaNesia. Tinggal unduh aplikasinya dan mainkan langsung di perangkat. Rasakan pengalaman baru berinteraksi di dunia berbeda tanpa batasan!

Bagikan ini: