Kamu pasti pernah mendengar kalimat “buku merupakan jendela dunia” saat berada di bangku sekolah, bukan? Pernyataan tersebut tentunya bukan tanpa alasan, buku memang menjadi salah satu media utama yang digunakan untuk memberikan dan menyampaikan informasi maupun wawasan baru.
Meskipun kehadirannya penting untuk meningkatkan informasi dan kepintaran publik, sayangnya buku perlahan ditinggal karena kehadiran perangkat hiburan lain seperti komputer, laptop dan juga smartphone.
Perpustakaan pun kian sepi karena minat baca masyarakat yang menurun. Untuk menghindari penurunan minat baca yang semakin buruk, institusi maupun lembaga pemerintahan kini berniat untuk menghubungkan teknologi artificial intelligence dengan perpustakaan, yang kini bisa menghadirkan perpustakaan digital.
Definisi artificial intelligence | Penggunaan AI di perpustakaan
Kamu pasti sudah sering tahu dan mendengar terkait artificial intelligence (AI), namun apakah kamu tahu definisi dari istilah teknologi ini? Dilansir dari Kemendikbud, AI atau kecerdasan buatan merupakan sebuah program komputer yang dirancang sedemikian rupa untuk bisa melakukan berbagai perintah layaknya kepintaran manusia.
Beberapa perintah yang bisa dilakukan antara lain memberikan respon layaknya manusia, membaca serta menganalisis data, hingga meniru kecerdasan otak manusia lainnya.
Teknologi satu ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 1960-an, seiring dengan perkembangan komputer di dunia. Namun, artificial intelligence mendapatkan kepopulerannya bersamaan dengan kehadiran ChatGPT yang dirilis pada akhir 2022 silam. Aplikasi buatan OpenAI tersebut berhasil membuat masyarakat dunia sadar akan inovasi AI yang dapat merubah berbagai bagian hidup manusia.
Kehadiran perpustakaan umum di publik | Penggunaan AI di perpustakaan
Jika mendengar kata perpustakaan, yang muncul di otak kamu mungkin tampilannya yang kuno dan tidak terbarukan, kumpulan buku lama yang tidak terawat serta koleksi buku yang tidak lengkap. Meski demikian, banyak perpustakaan di Indonesia yang sudah berubah dan hadir dengan tampilan modern untuk meningkatkan minat baca dan ketertarikan masyarakat untuk membaca buku di perpustakaan.
Seiring dengan perkembangan teknologi, kini juga hadir perpustakaan digital yang bisa diakses pengguna secara online melalui internet atau aplikasi khusus. Sama seperti perpustakaan tradisional, pengguna bisa mendapatkan berbagai macam informasi untuk membantu berbagai kebutuhan seperti mencari sumber data penulisan skripsi maupun sekedar membaca.
Beberapa daftar perpustakaan digital maupun tradisional terbaru yang bisa kamu kunjungi diantaranya:
- Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yang bertempat di Salemba, Jakarta.
- Perpustakaan Soeman H.S yang bertempat di Pekanbaru, Riau.
- Perpustakaan Universitas Indonesia yang bertempat di Depok.
- Perpustakaan St. Ignasius yang bertempat di Yogyakarta.
Cara riil penggunaan AI di perpustakaan
Urban Libraries Council (ULC) selaku komunitas umum yang mengatur terkait kehadiran perpustakaan publik di Amerika Serikat, telah merilis sebuah laporan yang menjelaskan peran artificial intelligence dalam membantu munculnya perpustakaan digital maupun tradisional.
Dalam laporan tersebut, ULC menyebutkan 4 langkah riil yang bisa diambil untuk mulai melakukan integrasi antara kecerdasan buatan dengan perpustakaan digital maupun tradisional. Diantaranya seperti:
Perpindahan dari pemberian informasi menjadi praktikalitas penggunaan
Perpustakaan tradisional yang tadinya tidak memiliki sistem untuk mengatur alur ketersediaan, peminjaman serta pengembalian buku bisa diintegrasikan dengan machine learning untuk peningkatan performa yang lebih baik. Machine learning yang digunakan juga bisa membaca data dan mengeluarkan beberapa laporan analisis seperti jenis buku yang paling banyak dipinjam.
Peningkatan fungsi perpustakaan untuk pelatihan skill
Tidak hanya digunakan sebagai tempat untuk mendapatkan informasi, perpustakaan digital maupun tradisional juga bisa digunakan sebagai tempat untuk meningkatkan skill tertentu. Hal ini penting terutama jika berada di lingkungan warga yang kurang tak mampu. Dengan begitu, masyarakat sekitar bisa datang ke perpustakaan untuk mendapatkan informasi dari buku maupun peningkatan skill.
Membantu meningkatkan literasi data dan informasi
Pembaruan perpustakaan tradisional menjadi perpustakaan digital bersamaan dengan kehadiran teknologi baru seperti AI bisa membantu pengurus untuk meningkatkan literasi data dan informasi yang dimiliki. Tidak hanya masyarakat sekitar, pengurus perpustakaan juga dapat mempelajari hal baru yang berhubungan dengan ilmu pustakawan.
Akses teknologi yang adil
Kehadiran perpustakaan digital maupun tradisional diharapkan bisa menjadi salah satu jalan agar semua lapisan masyarakat mendapatkan akses teknologi yang adil dan merata. Meskipun belum merata dan bisa digunakan pada seluruh perpustakaan di Indonesia, diharapkan pemerintah bisa perlahan mewujudkan hal ini.
Berikut pembahasan dan penjelasan terkait penggunaan AI di perpustakaan. Suka membaca berita teknologi seperti satu ini? Yuk, baca informasi menarik lainnya di blog MetaNesia!
MetaNesia merupakan penyedia layanan virtual reality, augmented reality serta platform metaverse pertama di Indonesia. Berada di bawah Telkom Indonesia, MetaNesia telah melayani berbagai klien global maupun lokal dari banyak industri seperti pendidikan, hiburan, kesehatan, manufaktur, dan lain sebagainya.
Mau coba gunakan teknologi terbaru dari Telkom Indonesia di usaha kamu? Hubungi tim administrasi MetaNesia dan dapatkan konsultasi gratis secara langsung!
Kamu juga bisa masuk ke dunia virtual imersif milik MetaNesia. Rasakan pengalaman baru mengujungi lingkungan 3 dimensi yang interaktif, bertemu dengan orang baru serta menghabiskan waktu bermain dan mencoba beragam fitur yang ada di MetaNesia! Unduh aplikasi MetaNesia dan mainkan langsung di perangkat kamu!
Twitter
Linkedin