Uni Eropa Mengadakan Pesta Metaverse Seharga US$ 400.000 Selama 24 Jam, namun Sedikit yang Datang

Uni Eropa Mengadakan Pesta Metaverse Seharga US$ 400.000 Selama 24 Jam, namun Sedikit yang Datang

Sudah dua tahun melanda, pandemi Covid-19 perlahan mulai berubah menjadi endemi. Dengan meredanya pandemi, banyak acara offline seperti konser dan pesta mulai bermunculan kembali. Meskipun banyak acara yang mulai diadakan secara offline, tren acara virtual masih banyak diminati oleh masyarakat.

Salah satu acara virtual yang banyak diminati oleh masyarakat adalah konser di metaverse. Konser virtual metaverse banyak diselenggarakan oleh berbagai musisi dari luar bahkan lokal. Beberapa musisi lokal yang telah mengadakan konser di metaverse tersebut antara lain Vidi Aldiano dan Pusakata. Mereka mengadakan konser di platform imersif metaNesia.

Selain konser, acara pesta metaverse juga banyak digelar dalam rangka merayakan sesuatu. Perusahaan biasanya mengadakan pesta dalam rangka peluncuran produk dan peringatan penting lainnya. Baru-baru ini organisasi antarpemerintahan negara Eropa, Uni Eropa juga baru saja mengadakan pesta metaverse mewah.

Uni Eropa membuat pesta metaverse tersebut dengan biaya fantastis sebesar US$ 407.000 atau sekitar 6 miliar rupiah. Sayangnya harga fantastis tersebut tidak membawa euforia acara yang tinggi. Dengan hanya sedikit orang yang hadir dalam acara pesta mewah virtual tersebut.

Pesta Metaverse dalam Rangka Meluncurkan Strategi “Global Gateway”

Pesta Metaverse

Sumber: YouTube

Acara ini diadakan dengan tema pesta pantai yang menawarkan konser musik dan keseruan untuk meluncurkan strategi “Global Gateway” Uni Eropa. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan nilai investasi sebesar €300 miliar ruro pada tahun 2027. 

Investasi Global Gateway digunakan untuk membantu dunia pulih setelah pandemi. Selain itu, rencana investasi ini dibuat dalam upaya melawan pengaruh Tiongkok yang membuat strategi investasi “Belt and Road Initiative”. 

Dalam rangka strategi Global Gateway, Uni Eropa juga membuat suatu metaverse khusus Global Gateway. Uni Eropa menggambarkan metaverse Global Gateway ini sebagai dunia virtual eksklusif. Pengguna dapat menjelajahi apa arti Global Gateway melalui serangkaian cerita menjadi pahlawan di dunia virtual.

Saat masuk, pengguna akan memainkan avatar yang berkeliaran di sekitar pulau tropis. Dalam metaverse tersebut, cerita tentang kerja sama pembangunan Uni Eropa diputar di layar video di berbagai lokasi. Sayangnya, banyaknya atraksi tersebut tidak membuat orang mau berkunjung ke acara peluncuran metaverse ini.

Mendapat Impresi Buruk dari Beberapa Staf Uni Eropa

Meski banyak atraksi, pesta peluncuran metaverse ini banyak mengundang kontroversi. Dengan biaya yang mahal, beberapa staf Uni Eropa memang sudah menyampaikan kekhawatirannya bulan Oktober lalu.

Video promosi pesta metaverse ini diluncurkan di media sosial pada pertengahan Oktober. Beberapa staf departemen Uni Eropa menanggapi video promosi tersebut dengan impresi kurang baik. Mereka menggambarkannya sebagai acara yang memalukan, bahkan ada yang menyebutnya sebagai “sampah digital”.

Juru bicara Uni Eropa mengatakan bahwa acara metaverse ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran isu global di kalangan usia 18-35 tahun. Mereka menargetkan pengguna di TikTok dan Instagram yang tidak terlibat politik. Namun tampaknya pesan video promosi tersebut tidak menjangkau banyak orang.

Gagal Mendatangkan Pengunjung

Salah satu pengunjung yang datang ke pesta metaverse, Vince Chadwick mengungkapkan rasa kekecewaannya di Twitter. Chadwick men-tweet tentang pengalamannya di pesta itu, mengatakan bahwa hanya ada lima orang yang hadir.

Chadwick mengatakan pesta peluncuran tersebut menjadi pengalaman yang membingungkan karena mereka tidak tahu harus melakukan apa. Pesta tersebut berjalan selama 24 jam nonstop. Namun, Chadwick merasa konser di pesta tersebut memutar lagu dan DJ yang sama tanpa berhenti.

Chadwick hanya melihat 5 pengunjung jurnalis lainnya yang hadir di acara ini. Para pengunjung bersama Chadwick pun pergi meninggalkan pesta tersebut satu jam setelah acara dimulai. Setelah mereka pergi, menurutnya hanya terdapat 1 orang pengunjung yang menonton acara tersebut.


Apakah Kamu tertarik dengan artikel di atas? Mari kunjungi metanesia.id untuk mendapat informasi terbaru mengenai teknologi dan metaverse!

Bagikan ini: