Pengaruh dan Kemungkinan Terjadinya Revolusi Ekonomi Akibat AI

Pengaruh dan Kemungkinan Terjadinya Revolusi Ekonomi Akibat AI

Artificial intelligence merupakan salah satu inovasi teknologi yang hadir pada akhir 2022 dan digunakan secara masif di dunia. Diiringi dengan kehadiran aplikasi ChatGPT yang dibuat oleh OpenAI, kecerdasan buatan hadir sebagai teknologi yang kemudian mulai digunakan pada berbagai industri penting.

Pengaruh kecerdasan buatan yang masif membuat banyak ahli percaya bahwa dunia bisa mendapatkan pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan akibat inovasi teknologi ini. Selain perkembangan teknologi yang masif, dipercaya bahwa AI juga dapat mempengaruhi terjadinya revolusi industri ekonomi karena perubahan pola kerja.

Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

artificial intelligence dan pengaruhnya terhadap ekonomi
Economic impacts of artificial intelligence (AI) (European Parliamentary Research Service)

Kehadiran teknologi kecerdasan buatan | Revolusi ekonomi akibat AI

Artificial intelligence (AI) atau yang juga disebut sebagai kecerdasan buatan merupakan program komputer yang dirancang sedemikian rupa, sehingga bisa melakukan berbagai perintah yang meniru kepintaran manusia.

Meskipun baru tren dan ramai digunakan pada akhir 2022, teknologi ini sebenarnya sudah mulai dikembangkan sejak tahun 1950-an, loh. Kecerdasan buatan awalnya ramai digunakan pada perang dingin yang terjadi antara Barat dan juga Timur.

Alan Turing, salah satu ilmuwan yang paling berpengaruh pada tahun tersebut bahkan dikenal sebagai Bapak Artificial Intelligence karena pengetahuannya terkait ilmu komputer dan pembentukan cikal bakal program kecerdasan buatan.

Teknologi ini sendiri dikenal secara ramai oleh masyarakat publik dunia karena kehadiran ChatGPT yang dibuat oleh OpenAI. Kehadiran ChatGPT tentunya menjadi jalan pembuka utama masyarakat untuk berinteraksi langsung dengan AI.

Saking masifnya, ChatGPT kemudian digunakan banyak tenaga kerja untuk mendukung dan meningkatkan pengembangan kerja serta produktivitas harian.

diskusi world economic forum
World Economic Forum Annual Meeting (World Economic Forum / Flickr)

Pengaruh pertumbuhan ekonomi akibat kecerdasan buatan | Revolusi ekonomi akibat AI

Dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi dunia berada stabil karena peningkatan produksi, tenaga kerja serta sumber daya manusia dari Tiongkok, dengan produksi berbagai barang secara masif sehingga inflasi tetap bisa ditekan baik oleh lembaga keuangan.

Meski demikian, kini pertumbuhan ekonomi kian melemah terutama pada negara berkembang. Beberapa keadaan yang terjadi seperti pandemi Covid-19 membuat perekonomian melesu karena situasi yang tidak menentu.

Hal lain seperti menurunnya jumlah penduduk produktif pada negara maju seperti Jepang dan Korea Selatan, serta keadaan geopolitik yang memanas juga membuat ekonomi sulit berkembang. Era pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan oleh produksi tenaga kerja kini mendekati akhir masa.

Mengetahui hal tersebut, tentunya dibutuhkan pendorong atau aspek lain yang dapat meningkatkan perekonomian dunia agar tidak melemah dan terus bisa berjalan dengan baik. Teknologi menjadi salah satu pertimbangan penting karena pengaruhnya yang sangat besar di kehidupan manusia.

Kehadiran AI pada akhir tahun 2022 yang kemudian diadopsi pada berbagai industri penting dunia membuat banyak ahli mempertimbangkan kemungkinan AI yang bisa menghadirkan revolusi industri.

Dalam penggunaannya, para ahli memilih 2 alat yang difungsikan berdasarkan kecerdasan buatan, yang dipercaya dapat meningkatkan efektivitas pekerjaan manusia sehari-hari.

ambient intelligence
Living with Ambient Intelligence: So at Home with Technology (Shyam Kumar Doddavula / Infosys)

Ambient intelligence

Kamu mungkin sudah sering mendengar istilah AI serta kecerdasan buatan, tapi apakah kamu tahu dengan istilah ambient intelligence? Sesuai dengan namanya, sistem ambient intelligence memungkinkan program untuk mengawasi dan menganalisa sensor visual maupun audio, guna meningkatkan performa individu saat melakukan pekerjaan.

Berdasarkan sebuah studi oleh Nature pada tahun 2020, sistem ambient intelligence mampu mendeteksi berbagai diskusi yang dilakukan oleh dokter ahli, residen serta peserta magang pada sebuah rumah sakit. Setelah itu, sistem kecerdasan buatan ini mampu membaca data medis dari setiap pasien yang dibicarakan dan menggabungkan hasil analisa dari diskusi serta keadaan medis pasien.

Kehadiran dan penggunaan sistem ambient intelligence tersebut terbukti membantu 80% pekerjaan dokter, yang mengharuskan mereka untuk menulis laporan dan catatan dari setiap keadaan medis pasien mereka.

Asisten digital AI

Asisten digital AI menjadi salah satu alat kecerdasan buatan yang pasti sudah sering kamu gunakan sehari-hari. Mulai dari Alexa, Siri, Google Maps, maupun aplikasi buatan dari raksasa teknologi lain, kehadirannya tentu sangat mempermudah aktivitas manusia.

Keefektivan alat asisten digital terbukti pada sebuah studi yang dipublikasi oleh Erik Brynjolfsson, Danielle Li, dan Lindsey Raymond pada tahun 2023, terkait efek penggunaan asisten digital AI sebagai perwakilan pelayanan pelanggan pada sektor teknologi.

Studi dilakukan dengan memperhatikan rekaman suara berisi interaksi agen rumah asli dan robot dengan calon pelanggan yang tertarik untuk mengetahui properti pilihan lebih lanjut. Hasilnya, kepuasan calon pelanggan yang berinteraksi dengan asisten digital memiliki skor 14% lebih tinggi dibanding mereka yang berinteraksi dengan agen properti asli.

Hal ini tentunya bisa mempermudah para pekerja yang baru saja terjun ke dalam satu industri, untuk bisa mempelajari kebiasaan dan ilmu penting lainnya saat berkomunikasi dengan calon pelanggan.

AI asisten digital di industri musik
AI Music (Ars Electronica / Flickr)

Kemungkinan munculnya revolusi ekonomi akibat AI

Pengembangan dan kehadiran AI yang tiba-tiba masif bukan tidak mungkin berakhir pada terjadinya revolusi industri, yang mengubah pola kerja manusia. Meski demikian, masih dibutuhkan beberapa langkah penting yang seharusnya dilakukan sebelum menggunakan teknologi ini secara masif di seluruh aspek kehidupan.

Knowledge economy

Sundar Pichai yang merupakan CEO dari Alphabet, parent company Google, mengatakan bahwa pengaruh AI pada ekonomi akan berkembang menjadi suatu konsep bernama knowledge economy. Konsep ini diartikan sebagai sebuah masa di mana pengembangan dan perekonomian dapat tumbuh akibat berbagai informasi dan ilmu yang didapatkan dari AI.

Beberapa contoh konsep knowledge economy yang mulai digunakan adalah penggunaanya di bidang kreatif seperti untuk membuat copywriting dan juga desain. Tanpa harus menjadi ahli dalam bidang tersebut, pengguna kini bisa menciptakan hal yang sama seperti mereka yang sudah asli.

Meski demikian, konsep ini masih belum diterima sepenuhnya karena justru dapat memberikan pengaruh buruk bagi pekerja ahli yang sudah berada di industri dalam waktu lama.

Etika menggunakan AI

Untuk memungkinkan terjadinya pengembangan AI hingga aplikasinya dalam robotics, pemerintah serta organisasi dunia harus lebih dulu menetapkan peraturan dalam penggunaan kecerdasan buatan. Hal ini tentu penting agar setiap pelaku bisnis maupun negara yang menggunakan AI mengetahui batasan-batasan yang bisa dilakukan dengan teknologi ini.

Selain itu, institusi maupun individu harus setuju dengan peran AI yang justru melengkapi pekerjaan manusia dan bukan menggantikan pekerjaan mereka. Dengan demikian, banyak pekerjaan manusia yang bukannya berubah tapi justru beradaptasi akibat pengaruh penggunaan AI dalam peningkatan daya produksi.

revolusi teknologi yang berhubungan dengan ekonomi
The 4th Industrial Revolution and Global Trends (ITU Pictures / Flickr)

Penggunaan AI secara merata

Penggunaan AI juga diharapkan bisa digunakan secara merata, bagi mereka pekerja kerah putih maupun kerah biru. Apapun pekerjaan maupun industri yang dijalani oleh individu, diharapkan AI tetap bisa hadir untuk mempermudah pekerjaan mereka.

Selain itu, kehadiran AI juga harus adil pada negara maju maupun negara berkembang. Negara maju bisa lebih dahulu mencoba aplikasi teknologi kecerdasan buatan pada berbagai bagian pekerjaan, dan kemudian mengajarkan dan memberikan pelatihan bagi negara berkembang untuk melakukan hal yang sama.

Dengan begitu, setiap bagian dari dunia bisa menggunakan teknologi ini dengan adil dan tidak timpang sebelah.


Berikut pembahasan lengkap terkait kemungkinan munculnya revolusi ekonomi akibat AI. Suka dengan berita teknologi menarik seperti satu ini? Baca informasi lainnya di blog MetaNesia!

MetaNesia merupakan penyedia layanan virtual reality, augmented reality serta platform metaverse pertama di Indonesia. Berada di bawah naungan Telkom Indonesia, MetaNesia telah melayani berbagai klien global maupun lokal dari banyak industri seperti edukasi, hiburan, ritel, kesehatan, manufaktur, dan lain sebagainya.

Mau coba gunakan teknologi canggih dari Telkom Indonesia pada bisnis kamu? Hubungi tim administrasi MetaNesia untuk dapatkan konsultasi gratis secara langsung!

Kamu juga bisa kunjungi dunia metaverse imersif milik MetaNesia, loh! Bertemu dengan orang baru dan coba berbagai fitur interaktif seru di dalamnya. Unduh aplikasi MetaNesia dan mainkan langsung di perangkat kamu!

Bagikan ini: