Intip Penggunaan Terapi Virtual Reality yang Cocok untuk Lansia!

Intip Penggunaan Terapi Virtual Reality yang Cocok untuk Lansia!

terapi virtual reality
Sumber: VR TierOne

Virtual Reality atau VR amerupakan teknologi yang biasanya digunakan dalam industri gaming karena teknologinya yang bisa membuat pengalaman menjadi imersif. Beberapa developer game yang menggunakan teknologi VR pun terus melakukan inovasi agar penggunaan VR semakin maksimal.

Namun, tahukah kamu teknologi VR ternyata bisa digunakan untuk terapi? Beberapa fasilitas perawatan memberikan cara bagi lansia untuk mengunjungi masa lalu dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan mereka dengan teknologi VR.

Penggunaan virtual reality untuk terapi kenangan pada lansia

terapi virtual reality

Sumber: The New York Times

Seorang lansia berumur 76 tahun bernama John Faulkner merupakan seseorang yang pendiam. Namun, hal tersebut dapat diubah berkat terapi virtual reality yang dia dapatkan di Central Parke Assisted Living and Memory Care.

John pernah menjadi pengelana yang rajin, tetapi penurunan kesehatan kognitif karena faktor usia mengakhiri hal tersebut dan dia menjadi terisolasi secara sosial.

Seorang karyawan di Centre Parke bernama Eshter Mwilu mengatakan pada saat John tiba di Central Parke, dia selalu duduk sendirian di kamarnya selama berjam-jam.

John mengalami gangguan psikologi demensia dan kecemasan berlebih. Dia dirawat dengan meminum obat antipsikotik dan terapi kenangan. Terapi kenangan merupakan praktik di mana lansia mengingat masa muda mereka.

Terapi psikologi ini dilakukan dengan mendengarkan musik favorit mereka dahulu atau melihat foto pribadi untuk membangkitkan kenangan dan kegembiraan.

John sangat terkesima dengan terapi ini karena pikiran dia dipenuhi dengan nostalgia masa lalu. Para pegawai di Central Parke kemudian mencoba menggunakan virtual reality untuk terapi kenangan John.

Pengaruh teknologi vr pada terapi kenangan

VR mental health
Sumber: AR Post

penelitian menunjukkan bahwa terapi kenangan dapat secara signifikan meningkatkan kesejahteraan orang tua. Teknologi VR memiliki potensi untuk membuat terapi kesehatan ini lebih imersif dan berdampak.

Dengan mengenakan headset seperti Oculus Quest 2, John dapat berjalan di sepanjang Tebing Moher virtual di Irlandia barat seperti yang dia lakukan dengan istrinya beberapa tahun sebelumnya.

Tiga bulan kemudian, dia memiliki jadwal untuk terapi virtual reality seminggu sekali. Eshter mengatakan sekarang menjadi lebih aktif dalam bersosialisasi. Dia bahkan sudah mulai mengajar kelas untuk penghuni lansia lain seperti cara membuat pesawat kertas.

Eddie Rayden dari Amerika Serikat juga mengatakan ibunya yang berusia 91 tahun, Eileen, menjadi lebih bahagia saat menggunakan virtual reality untuk terapi. Eileen bisa melihat lingkungan Cleveland tempat dia dibesarkan.

Perkembangan terapi menggunakan virtual reality

Konsep virtual reality untuk terapi sudah ada sejak tahun 1963. Para peneliti menemukan bahwaorang lanjut usia dapat memperoleh nilai terapeutik dengan mengingat kenangan masa lalu. Hal ini dikatakan oleh Robert Butler, pendiri National Institute on Aging.

Studi pada tahun 2018 juga menemukan bahwa VR dapat mengurangi depresi dan isolasi pada orang dewasa yang lebih tua. Studi tersebut dikeluarkan oleh Massachusetts Institute of Technology.

Studi lain mendukung konsep ini bahwa terapi VR dapat meningkatkan semangat, keterlibatan, kognisi, merangsang kewaspadaan mental, dan mengurangi kecemasan. Meskipun tidak secara langsung mengubah penurunan kognitif secara umum, hal itu terjadi.

Penyedia layanan terapi virtual reality

vr untuk kesehatan
Sumber: Melbourne Wellbeing Group

Saat ini sudah banyak perusahaan yang berfokus pada penyediaan terapi kenangan dengan VR untuk lansia di fasilitas perawatan.

Salah satu yang terbesar adalah Rendever yang bekerja dengan lebih dari 450 fasilitas di Amerika Serikat, Kanada, dan Australia untuk mengadakan terapi VR.

Perusahaan ini merawat pasien lanjut usia yang menderita trauma dan sakit kronis. Di Amerika saja, jumlah lansia di atas 65 tahun diperkirakan akan meningkat hampir dua kali lipat pada tahun 2060.

Diperkirakan lebih dari 11 juta orang Amerika memberikan perawatan gratis kepada kerabat dengan demensia. Teknologi bantu seperti terapi VR sangat cocok untuk pengasuh yang sibuk bekerja.

Virtual reality untuk kesehatan mental

virtual reality

Sumber: Malone Workforce Solutions

Selain terapi kenangan, VR juga bisa digunakan untuk menangani kesehatan mental. Fobia terhadap ketinggian merupakan salah satu bentuk penyakit kesehatan mental.

Namun, bayangkan jika kamu bisa mengurangi atau bahkan menghilangkan rasa takut itu di lingkungan virtual. Tentunya hal ini tetap dilakukan dengan bantuan psikolog.

Terapi kesehatan mental virtual adalah ide yang coba diwujudkan oleh perusahaan startup asal Austin, OxfordVR. Mereka menggabungkan VR dengan terapi tradisional umum seperti terapi perilaku, terapi bicara, dan pengobatan.

OxfordVR, didirikan oleh CEO Deepak Gopalakrishna. Deepak telah bekerja selama hampir 20 tahun sebagai dokter, pengusaha, dan investor di industri psikoterapi.

Melihat banyaknya kasus gangguan mental yang terus meningkat, Deepak ingin mengembangkan pengobatan untuk gangguan psikologi tertentu seperti fobia dan ketakutan.

Fobia memiliki pemicu yang muncul dari ingatan buruk mereka dan memberikan respons psikologis berupa ketakutan yang menyebabkan fobia terjadi. VR bisa menawarkan terapi yang dapat mengurangi respon terhadap ketakutan fobia tersebut.

Dengan bantuan psikolog, pasien bisa menghadapi fobia hanya dengan simulasi pada lingkungan virtual. Tentu hal ini bisa mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk sembuh dari fobia karena pasien mencoba langsung berhadapan dengan ketakuan yang ia miliki.

Penyembuhan psikosis

Psikosis merupakan suatu gangguan mental yang ditandai dengan diskoneksi dari kenyataan. Psikosis terjadi karena adanya gangguan di otak yang memengaruhi cara kerja otak dalam memproses informasi. Kondisi ini mengubah cara penderitanya dalam berpikir dan berperilaku.

Berbagai penelitian telah mengkonfirmasi bahwa teknologi virtual reality dapat digunakan untuk mengobati psikosis atau delusi. Hal ini dibuktikan dalam sebuah penelitian oleh International Journal of Environmental Research and Public Health.

Dengan menggunakan metode Virtual Reality Exposure Therapy(VRET), psikolog dapat mengawasi respons pasien. Dengan begitu, pasien bisa mendapatkan terapi yang sesuai dan delusi akan berkurang. Akhirnya, pasien dapat mempertahankan stabilitas penuh dalam hidupnya.


Penggunaan VR memang tidak sebatas hanya dalam industri gaming, saat ini telah banyak perusahaan di berbagai sektor yang menggunakan teknologi ini untuk membuat pengalaman imersif seperti metaverse.

Kunjungi metaNesia untuk mengetahui informasi terbaru seputar teknologi VR dan metaverse!

Bagikan ini: