Yuk! Nonton We Met in Virtual Reality, Film Dokumenter Unik yang Dibuat dengan VR

Yuk! Nonton We Met in Virtual Reality, Film Dokumenter Unik yang Dibuat dengan VR

film we met in virtual reality
Poster We Met in Virtual Reality (IMDb)

Kita banyak melihat teknologi virtual reality (VR) digunakan untuk membantu membuat pekerjaan lebih efektif dan efisien. Contohnya seperti pelatihan atau simulasi virtual untuk karyawan.

Selain itu, VR juga banyak digunakan untuk bermain game dengan menggunakan headset VR. Beberapa game yang populer diantaranya seperti Beat Saber dan Tetris Effect.

Ternyata selain game, VR juga bisa digunakan untuk membuat film. Seorang sutradara membuat film dengan teknologi VR berjudul “We Met in Virtual Reality”.

Film We Met in Virtual Reality

virtual reality
Trailer We Met in Virtual Reality (Youtube/ IGN)

Sutradara asal Inggris, Joe Hunting telah membuat film yang berbasis teknologi virtual reality, setelah sebelumnya menyutradarai beberapa film pendek. Ia menghabiskan satu tahun untuk proyek film virtual reality ini. Joe banyak mempelajari tentang virtual reality platform.

Joe kemudian mempelajari platformVR Chatdan kemudian secara aktif berkolaborasi dengan mereka. Akhirnya, Joe juga menggunakan platform VR Chat sebagai latar tempat film tersebut. Film buatan Joe ini diberi nama “We Met in Virtual Reality”.

Hal yang unik dari film ini adalah dokumenter yang terlihat seperti game karena latar dan proses pengambilan gambar di VRChat. Syuting film ini sangatlah sederhana, dengan hanya menggunakan fitur kamera pada aset avatar VRChat.

Inovasi baru bagi film VR

Sebelum ada film We Met in Virtual Reality, sebagian besar film VR hanya menggunakan format streaming. Format ini dibuat dengan melakukan screen recording untuk merekam adegan. Sedangkan, Joe membuat We Met in Virtual Reality dengan in-game camera sehingga angle yang diambil lebih bagus untuk dilihat.

Karena itu, film tersebut menetapkan standar baru untuk format pada industri film VR yang memungkinkan dinamisme visual yang jauh lebih besar.

Perbedaan lainnya yang mencolok antara screen recording dengan in-game camera adalah visual in-game camera yang lebih terlihat seperti film dokumenter pada umumnya. Tentunya berbeda dengan screen recording yang terlihat memiliki kualitas gambar yang lebih rendah.

film we met in virtual reality
Trailer We Met in Virtual Reality (Youtube/ IGN)

Saat kamu masuk dan berinteraksi dengan pengguna lain di VRChat, kamu dapat mengobrol layaknya berada di dunia nyata. Seperti pada metaverse, kamu bisa menari, belajar, berteman, dan melakukan berbagai aktivitas lainnya.

Komunitas ASL

Salah satu komunitas aktif yang ditampilkan dalam film virtual reality ini adalah kelompok belajar ASL (American Sign Language).

Saat pandemi COVID-19 melanda dunia pada pertengahan tahun 2020, banyak orang yang harus berdiam diri di rumah dan tidak bisa beraktivitas di luar ruangan. Hal ini menyebabkan banyak pengguna masuk ke VRChat dan membuat berbagai komunitas dan grup belajar seperti ini.

Kelompok belajar ASL ini terbilang unik karena menunjukkan bahwa pengguna juga dapat mempelajari hal-hal penting di metaverse, dan tidak hanya menghabiskan waktu untuk bermain. Keakuratan gerakan tangan dan tubuh di VRChat juga cukup tinggi sehingga kelompok belajar ini dapat melakukan tugasnya dengan lancar.

Fokus platform pada pengajaran bahasa isyarat dan dalam prosesnya, membuat VRChat lebih inklusif dan ramah bagi pengguna tunarungu. Hal ini sangat berbeda dengan platform lain di mana kebanyakan orang tampak fokus pada gameplay.

Mereka bisa bersaing di kolam virtual, berkumpul untuk membuat malam komedi atau menggoyangkan anatomi avatar mereka di klub dansa virtual. Bahkan, VRChat membuat avatar khusus yang bisa membawa pengguna berfantasi lebih jauh.

VR tidak hanya untuk hiburan

We Met in Virtual Reality menceritakan konsep metaverse yang kita lihat dalam novel dan film fiksi. Film ini juga mengajarkan kita bahwa VR tidak tertutup penggunaannya untuk hiburan. VR juga bisa membantu membangun hubungan dengan berbagai pengguna lainnya di belahan dunia.

Masih banyak yang menyangka bahwa VR tidak bisa mereplikasi pengalaman di dunia nyata secara akurat. Tetapi, film ini membuktikan bahwa VR memiliki potensi besar untuk bisa menciptakan koneksi di dunia virtual.


Tertarik dengan informasi seputar virtual reality? Kunjungi blog metaNesia untuk mengetahui informasi terbaru!

Bagikan ini: