Metaverse Marketing: Cara Baru Branding di Metaverse

Metaverse Marketing: Cara Baru Branding di Metaverse

Tren di dunia pemasaran memang selalu berevolusi. Perkembangan teknologi yang melaju pesat membuat pemilik bisnis harus bekerja keras dan memikirkan cara pemasaran baru agar dapat meraih pelanggan yang tepat.

Maraknya penggunaan dunia virtual, terutama pasca hadirnya pandemi, membuat nama dunia metaverse kian mencuat. Populernya metaverse di kalangan pengguna membuka peluang baru bagi pemilik bisnis untuk mengenalkan produknya: melalui metaverse marketing.

Apa yang dimaksud dunia metaverse?

Apa yang dimaksud dunia metaverse
Sumber foto: Maxim Hopman via Unsplash

Sebelum membicarakan cara melakukan branding dan marketing di metaverse, ada baiknya jika kita mengenal platform marketing itu sendiri. Secara sederhana, konsep metaverse adalah suatu dunia virtual yang bisa digunakan bersama. Dunia metaverse adalah dunia yang hiperealistis, imersif, sekaligus interaktif.

Dukungan dari teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) membuat ruang virtual ini menjadi sangat realistis dan imersif. Dalam satu dunia metaverse, bisa terdapat beberapa dunia virtual reality di mana setiap orang bisa berinteraksi dan merasakan pengalaman 3 dimensi baru.

Pengalaman 3 dimensi ini sangat imersif dan kamu bisa melakukan berbagai macam hal secara online. Contohnya berbelanja, bertemu kerabat dan teman, pergi ke konser. bahkan work from home.

Semuanya bisa dilakukan secara real-time, seakan melakukannya langsung di dunia nyata. Metaverse adalah dunia yang menawarkan keajaiban baru berinteraksi secara online.

Baca juga: Program Asuh Pohon Digital NFT, Hasil Kerja Sama metaNesia dan Perhutani

Apa saja yang bisa ditemukan di metaverse?

Apa saja yang bisa ditemukan di metaverse
Sumber foto: Kanchanara via Unsplash

Mungkin sebagian orang baru mengenal istilah metaverse setelah perusahaan teknologi dunia, Facebook, mengganti namanya menjadi Meta. Namun, konsep metaverse ini sudah ada sejak beberapa tahun silam. Bahkan, banyak brand yang sudah membuat kolaborasi di metaverse sejak tahun 2018.

Metaverse marketing menjadi peluang yang menarik dieksplorasi. Sebab selain kesempatan berkreasi yang tidak terbatas, ada pula kemudahan kolaborasi yang tak kalah dari dunia nyata dan keamanan teknologi blockchain.

Kamu bisa membuat karya seni digital, membuat avatar virtual 3D yang sesuai kepribadianmu, bahkan meraup keuntungan besar lewat NFT atau non fungible token. Tak heran jika metaverse marketing menarik perhatian berbagai generasi, mulai dari baby boomers sampai generasi Z.

Peluang brand melakukan pemasaran dan branding di metaverse

Salah satu situs berita, Campaign Asia, mewawancarai 5 narasumber yang sudah lama malang melintang di dunia bisnis untuk mengetahui pendapat mereka. Menurut 5 pakar tersebut, dunia metaverse bisa memberikan peluang potensial bagi brand yang ingin meningkatkan nilai jualnya, terutama memikat generasi termuda, generasi Z.

Branding di metaverse melalui dunia game dan karakternya

Branding melalui dunia game dan karakternya
Sumber foto: Games Radar

Dalam dunia game dan metaverse, brand dapat melakukan pemasaran dengan cara memberikan user experience mengenai produk mereka dalam permainan dalam game. Tapi, perlu diingat untuk tidak menampilkan iklan sampai mengganggu pengalaman bermain.

Contoh metaverse marketing bisa dilihat dalam game Animal Crossing: New Horizons dan Fortnite. Bahkan, kepopuleran game ini dapat mengalahkan Genshin Impact dan Fortnite sebagai game yang paling banyak di-tweet pada tahun 2020.

Perusahaan Sentosa Development Corporation menciptakan replika virtual dari Pulau Sentosa di game Animal Crossing. Kemudian, pemain dapat mengunjungi dan mencoba wahana Pulau Sentosa layaknya di dunia nyata. Unik bukan?

Item atau lokasi spesial untuk avatar

Item atau lokasi spesial untuk avatar
Sumber foto: Gucci

Salah satu cara sebuah brand bisa meningkatkan nilai jualnya dan melakukan pemasaran virtual adalah menyediakan item atau lokasi khusus bagi avatar di dunia metaverse. Avatar merupakan manifestasi seseorang di dunia maya, jadi tak heran jika sebagian orang menginginkan prestise yang sama bagi karakternya seperti di dunia nyata.

Brand memiliki peluang untuk menjual produknya di metaverse, seperti item fashion untuk avatar hingga makanan. Contohnya seperti Gucci yang berkolaborasi dengan Roblox. Dalam kolaborasi ini, merek fashion house ternama itu menyediakan koleksi pakaian digital hingga lokasi khusus di dunia Roblox.

Bukan hanya Gucci, brand kenamaan lain seperti Louis Vuitton, Nike dan Balenciaga juga tidak melewatkan kesempatan ini. Mereka merilis produk digital yang dapat dibeli dalam game dan dijual secara terbatas.

Barang koleksi dan NFT eksklusif

Barang koleksi dan NFT eksklusif

Sumber foto: Glam at Tech

Tahukah kamu jika NFT pun bisa dipakai dalam untuk branding di metaverse marketing? Secara singkat, NFT adalah berkas digital unik yang identitas dan kepemilikannya diverifikasi pada blockchain (buku besar digital). NFT umumnya adalah berkas yang diunggah ke pasar lelang, namun memiliki sifat tidak saling bertukar (non-fungible).

NFT memiliki pengenalan digital yang bersifat unik: tidak bisa diganti, dibagi, atau disalin. Semua hal yang berhubungan dengan NFT direkam dalam database blockchain yang nantinya akan digunakan untuk vetifikasi kepemilikan.

Kepemilikannya sendiri dapat di-transfer, membuat aset NFT dapat diperjualbelikan. NFT dapat dibuat oleh siapa saja tanpa memerlukan skill coding. Aset NFT biasanya berupa berkas digital seperti foto, video, dan audio.

Baca juga: Musik NFT Membantu Kreator Independen dalam Memonetisasi dan Membangun Fanbase

Salah satu brand yang menerapkan nilai jual tinggi untuk aset digitalnya di dunia metaverse adalah Gucci. Dinamai Vault dan SuperGucci, di tempat ini kamu bisa membeli barang-barang ekslusif yang hanya bisa dibeli dengan non fungible token.

Koleksi yang dijual pun bermacam-macam lini. Sebut saja Vintage Lab, Superplastic, dan Reverso Room. Tentu saja, harganya mencerminkan kepopuleran brand ini, bahkan dipatok lebih tinggi dibanding di ritel offline.

Massive Interactive Live Events (MILEs)

Massive Interactive Live Events (MILEs)
Sumber foto: Variety

MILEs adalah simulasi event virtual yang dapat diakses oleh banyak pengguna secara real-time dalam satu waktu. Dalam Massive Interactive Live Events, pengguna dapat berinteraksi dengan pengguna lainnya layaknya di dunia nyata. Sebagian besar Massive Interactive Live Events yang sudah ada saat ini dikemas dalam bentuk game.

Contoh Massive Interactive Live Events di antaranya adalah Genvid’s Rival Peak yang didistribusikan di Facebook Watch. Selain itu, ada pula konser Travis Scott melalui Fortnite yang ditonton oleh 12,3 juta pemain.


Itulah artikel mengenai peluang brand untuk melakukan branding di dunia metaverse. Masih banyak artikel seputar teknologi menarik lainnya yang bisa kamu akses di metaNesia seperti augmented reality, virtual reality, dan metaverse. Selain itu, metaNesia juga dapat membantu bisnis mengembangkan sayapnya ke dunia metaverse.

metaNesia adalah tempat di mana kamu bisa bersosialisasi, berinteraksi, bermain, dan berkreasi di dunia metaverse tanpa adanya batasan. Baca artikel lainnya di blog metaNesia!

Bagikan ini: