Dampak teknologi terhadap dunia dan cara kita berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari makin lama makin terasa. Teknologi yang berevolusi semakin memudahkan kegiatan harian manusia.
Salah satu inovasi tersebut adalah asisten virtual. Kamu pasti tidak asing dengan Siri atau Assistant bukan? Nah, Assistant adalah salah satu bagian dari artificial intelligence milik Google.
Apa yang dimaksud dengan artificial intelligence, serta kecerdasan buatan apa yang dikembangkan oleh Google? Mari simak artikel berikut ini!
Apa yang dimaksud dengan artificial intelligence?

Artificial intelligence, atau dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan istilah kecerdasan buatan, adalah kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur. Dalam konteks ilmiah, teknologi ini bisa disebut kecerdasan entitas ilmiah.
Istilah artificial intelligence sendiri pertama kali diperkenalkan oleh John McCarthy, ilmuwan asal Amerika pada tahun 1956. Sedangkan pengaplikasian program artificial intelligence sukses diterapkan pertama kalinya oleh Christopher Strachey, ilmuwan komputer asal Inggris.
John McCarthy pada akhirnya menjadi pionir konferensi ilmiah mengenai artificial intelligence. Christopher Strachey, di kemudian hari, menjadi direktur di Programming Research Group Universitas Oxford.
Baca juga: Artificial Touch: Teknologi Sentuhan Baru dalam Metaverse
Tipe-tipe artificial intelligence
Dilansir dari laman Google Cloud, artificial intelligence bisa dikategorikan dalam beberapa cara tergantung dari tahapan pengembangannya, atau dari perintah yang dibuat untuk program tersebut. Secara umum ada 4 tahap pengembangan AI.
Reactive machine
Tipe AI terbatas yang hanya bereaksi terhadap stimuli-stimuli berbeda berdasarkan aturan yang sudah diprogram sebelumnya. AI ini tidak menggunakan memori, jadi tidak dapat belajar dengan data baru. Deep Blue milik IBM yang pernah mengalahkan juara catur Garry Kasparov pada tahun 1997 adalah contoh dari reactive machine.
Limited memory
Sebagian besar dari teknologi AI modern bisa dikategorikan sebagai limited memory. AI ini menggunakan memori untuk berkembang, serta dapat mempelajari data baru yang umumnya menggunakan artificial neural network atau model training lainnya. Deep learning yang merupakan bagian dari machine learning termasuk ke dalam limited memory AI.
Theory of mind
Saat ini theory of mind AI memang tidak ada, tapi para ilmuwan terus melakukan research untuk menemukan kemungkinannya. Research ini dilakukan untuk mencari AI yang dapat meniru pikiran manusia dan memiliki kemampuan pengambilan keputusan yang setara dengan manusia.
Research ini juga mencari AI dengan kemampuan lebih dalam. Termasuk kemampuan mengenali dan mengingat emosi, serta bereaksi di lingkungan sosial layaknya manusia.
Self-aware
Self-aware adalah tipe AI yang berada selangkah di depan theory of mind AI. AI yang satu ini menggambarkan mesin mitos yang sadar akan keberadaannya sendiri, juga memiliki kemampuan intelektual dan emosional manusia. Sama seperti theory of mind AI, self-aware AI saat ini tidak ada.
Manfaat artificial intelligence untuk kehidupan manusia
Automasi
AI bisa mengautomasi proses dan workflow pekerjaan. Selain itu, artificial intellince juga dapat bekerja secara mandiri dari bantuan manusia. Contohnya, AI bisa mengautomasi sistem keamanan siber dalam memonitor dan menganalisa lalu lintas jaringan.
Mengurangi human error
AI dapat mengeliminasi kesalahan dari manusia yang bersifat manual. Contohnya dalam pemrosesan data, perakitan dalam pabrik, dan tugas lainnya menggunakan automasi serta algoritma yang diprogram untuk tugas repetitif.
Karena dapat mengerjakan tugas repetitif, manusia bisa mengerjakan tugas lainnya yang bersifat high impact dan tidak bisa digantikan oleh algoritma mesin.
Cepat dan terus berkembang
Selain itu, penelitian terhadap machine learning dan AI terus dilakukan. Hasil penelitian ini membuat hasil pekerjaan artificial dan machine learning makin akurat, juga makin cepat.
Google: AI atau bukan?
Melansir dari Google Cloud, cara yang lebih luas untuk mengkategorikan tipe-tipe artificial intelligence adalah lewat fungsinya. Sebetulnya, teknologi yang sekarang kita sebut artificial intelligence sekarang ini termasuk ke dalam “narrow intelligence”. Artinya, AI hanya bisa melakukan perintah sesuai dengan yang sudah diprogram dan dilatih sebelumnya.
Misalnya saja, algoritma AI yang digunakan untuk mengelompokkan objek tidak bisa digunakan untuk melakukan pemrosesan bahasa alami. Lantas, apakah Google Search bisa dibilang sebagai AI? Secara teknis, Google Search adalah bentuk narrow intelligence yang dapat melakukan analisis prediktif dan berfungsi sebagai asisten virtual.
Belajar artificial intelligence dan machine learning bersama Google

Google memang mengembangkan banyak inovasi untuk membuat pekerjaan jadi kebih mudah. Contohnya saja platform Cloud yang tidak asing lagi. Kamu pasti pernah mendengar layanan komputasi berbasis penyimpanan cloud seperti Gmail dan YouTube, bukan?
Selain itu, Google juga menyediakan situs dengan kursus untuk belajar machine learning lewat platform Google AI miliknya. Di situs ini, kamu dapat mempelajari machine learning dari ahlinya.
Tidak peduli kamu seorang code programmer pemula atau praktisi machine learning handal, semua bisa belajar melalui kursus dari Google. Di situs ini kamu bisa mendapatkan latar belakang konsep, panduan, hingga kursus mengenai machine learning dan AI.
Baca juga: Perpaduan Teknologi Artificial Intelligence dan Metaverse di Masa Depan
Bagaimana, sudah mulai paham mengenai AI dan machine learning? Masih banyak artikel seputar teknologi menarik lainnya yang bisa kamu akses di metaNesia seperti augmented reality, virtual reality, dan metaverse. Baca artikel lainnya di blog metaNesia!