Virtual Reality vs Video 360, Apa Perbedaannya?

Virtual Reality vs Video 360, Apa Perbedaannya?

perbedaan virtual reality dan video 360°
VR virtual reality (Tumisu/Pixabay)

Banyak orang tidak memahami perbedaan virtual reality dan video 360°. Bahkan, dalam beberapa kasus, perbedaannya bisa sangat tipis. Kedua jenis pengalaman ini dapat dilihat di headset VR maupun di layar datar.

Banyak orang tidak memahami perbedaan virtual reality dan video 360°. Bahkan, dalam beberapa kasus, perbedaannya bisa sangat tipis. Kedua jenis pengalaman ini dapat dilihat di headset VR maupun di layar datar.

Dengan meningkatnya minat dan popularitas dalam teknologi imersif, sebelum membahas perbedaan kedua teknologi di atas, penting untuk memastikan keselarasan terminologi kita. Kemungkinan kamu pernah mendengar beberapa istilah yang berbeda, extended Reality (XR), virtual Reality (VR), dan augmented Reality (AR).

Extended reality mengacu pada seluruh teknologi yang imersif, seperti augmented reality dan virtual reality. Sedangkan, augmented reality adalah transmisi gambaran digital ke dunia nyata. Augmented reality membuatmu tetap berada di ruang yang ada sambil menggabungkan lingkungan menjadi pengalaman yang lebih baik. 

AR dapat dirasakan melalui aplikasi dan browser di perangkat seluler. Kemudian pada teknologi virtual reality, ini merupakan teknologi yang memberikan pengalaman interaktif karena dunianya dibuat mirip seperti dunia nyata.

Perbedaan yang tipis

Terdapat perbedaan tipis antara virtual reality dan video 360°. Perbedaan yang tipis ini merugikan kedua media dan membingungkan pengguna yang baru mengenal teknologi. Kebingungan ini dapat menyebabkan harapan yang tidak terpenuhi dan tujuan serta sasaran tidak tepat.

Salah satu efek negatif dari kebingungan ini adalah membuat banyak orang telah kehilangan kesan awal terhadap betapa hebatnya teknologi imersif ini. Itu semua karena pengguna menghadapi masalah dalam membedakan virtual reality dari video 360°.

Meskipun pengalaman-pengalaman ini tampak serupa, ada beberapa perbedaan di antara pengalaman-pengalaman tersebut yang perlu dipahami. Di sini, kita akan membahas perbedaan virtual reality dan video 360° secara definitif, serta beberapa hal rumit di antaranya.

Virtual Reality

perbedaan virtual reality dan video 360°
Realitas Maya Teknologi Futuristik (TheDigitalArtist/Pixabay)

Virtual reality pada dasarnya berbeda dari video 360°. VR adalah replikasi tiga dimensi interaktif yang dihasilkan komputer, sepenuhnya imersif, dan interaktif dari suatu lingkungan dan objeknya. 

Virtual reality dapat disesuaikan sepenuhnya dengan kebutuhan pengguna, dengan meniru dunia nyata dan memungkinkan kamu berinteraksi di dalamnya. Perbedaan penting VR dari semua opsi teknologi imersif lainnya adalah bahwa ini adalah ruang virtual yang sepenuhnya dihasilkan oleh komputer. 

Pengalaman VR mengandalkan grafik dan visual yang baik agar dibuat senyata mungkin saat menggambarkan ulang ruang dan adegan dunia nyata. Meskipun demikian, kita masih bisa melihat jelas perbedaan virtual reality dengan lingkungan hidup yang nyata. Pengembang dan seniman 3D membuat desain serta lingkungan virtual reality dengan tools yang biasanya digunakan dalam membuat game.

Dalam virtual reality, titik pandang sepenuhnya berada dalam kendalimu. Kamu dapat mengubah sudut pandang dan lokasi dengan menggunakan perangkat pengontrol. Selain itu, kamu dapat mengambil, melempar, merusak, memperbaiki, atau memindahkan objek ketika berada di dalamnya. 

Dengan VR, kamu dapat mengambil apa pun yang terjadi di tempat berlangsungnya dunia virtual. Kamu memegang kendali penuh atas tampilan yang merepresentasikan dirimu di dunia virtual, dan bagaimana kamu berinteraksi dengan pengalaman tersebut.

Video 360°

perbedaan virtual reality dan video 360°
How to Make VR Video: The Complete Guide (VideoStudio)

Video 360° derajat adalah rekaman video imersif yang direkam oleh kamera yang menangkap ke segala arah. Karena berupa video, apa yang dapat kamu lihat dan alami akan terbatas pada media tersebut. 

Video ini dapat dibuat oleh kamera khusus yang mengambil foto atau video dari pemandangan yang sama dari berbagai sudut sekaligus. Computer learning juga semakin memungkinkan pembangunan lingkungan yang direkonstruksi secara spasial dari berbagai gambar yang diambil dari kamera konvensional.

Saat dilihat, lingkungan yang dibuat dengan cara ini, terasa seolah-olah sedang berdiri di dalam bola dunia. Kamu dapat melihat ke seluruh sisi dunia video, tetapi kamu tidak dapat bergerak di dalam dunia.

Hal ini karena gambar atau video yang membentuk pengalaman tersebut ditangkap dari satu titik dan jika kamu dapat menjauh dari titik tersebut akan menyebabkan distorsi. Jika kamera bergerak, itu mungkin memberikan perasaan bergerak.

YouTube memiliki banyak video  360°. Kamu dapat mencari dengan kata kunci “video 360 derajat” dan akan muncul cukup banyak video di sana. Kemudian, biasanya akan muncul dengan ikon khusus pada thumbnail sebagai penanda bahwa itu video  360°.

Perbedaan virtual reality dan video 360

Virtual reality dan video 360°, keduanya adalah aspek yang membawa brand ke level selanjutnya di era digital ini. Berbeda dengan konten video tradisional, kedua teknologi ini telah membantu marketing untuk menonjol dalam persaingan.

Menyusun strategi rencana marketing dan pelaksanaannya yang akurat telah menjadi hal yang penting saat ini. Kedua media ini dapat menggambarkan cerita yang paling seru.

Meskipun kedua teknologi tersebut tampaknya sama, mereka sangat berbeda satu sama lain. Beberapa faktor penting tercantum di bawah ini yang akan membantu kamu dalam memahami perbedaan virtual reality dan video 360°.

Proses produksi

Mari mulai dengan memahami perbedaan virtual reality dan video 360° yang bisa dibilang paling jelas. Pembuatan video 360°, dalam banyak hal produksinya mirip dengan pembuatan film pada umumnya. Di sini kamu melihat contoh gambar mentah dari Samsung Gear 360 dengan dua lensa:

perbedaan virtual reality dan Video 360°
360° Video and 3D VR: The difference (SmartVRLab)

Saat kamu merekam video dengan lensa yang berbeda, maka perlu digabungkan menjadi satu tampilan sferis 360° (gambar dengan tampilan melengkung). Proses ini, disebut ‘stitching’, menghasilkan gambar yang terlihat seperti ini:

panorama video 360°
Panorama video 360° (SmartVRLab)

Sekarang, saatnya beralih pad a proses produksi virtual reality setelah menilik sedikit proses pembuatan video 360°. Animasi 3D adalah proses yang sama sekali berbeda dengan video 360°, meskipun, faktanya, ini jauh lebih mirip dengan pengembangan game 3D.

Alih-alih difilmkan, itu adalah visualisasi yang dihasilkan oleh software standar yang digunakan untuk produksi game seperti Unity dan Unreal Engine. Oleh karena itu, dalam video 360°, kamu memiliki produksi video yang dilakukan langsung di dunia nyata dan dalam VR 3D, kamu mengembangkan lingkungan digital, perbedaannya jelas.

Konsumsi konten yang diproduksi

Dalam hal mengonsumsi konten yang diproduksi, 3D menawarkan pengalaman yang lebih imersif daripada video 360°. Dalam video 360°, kamu tidak dapat mengubah perspektif atau sudut pandang, kamu terikat pada batasan video.

Misalkan saja, kamu tidak dapat berjalan melihat-lihat sekeliling karena lingkunganmu terbatas hanya pada video. Namun, dalam virtual reality 3D, kamu dapat melihat dari perspektif yang berbeda, yang memungkinkan kamu melihat apa yang ada di lingkungan sekitar. Kamu dapat memiringkan kepala, bergerak, dan mengintip dari sudut, seperti yang terjadi di dunia nyata.

Tidak seperti dalam video 360°, di mana saat kamu menggerakkan kepala, tidak akan memengaruhi perspektif tampilan. Dalam virtual reality 3D, kamu dapat mengubah perspektif dan posisimu.

Untuk virtual reality, kreatornya dapat menggunakan 6 DoF (derajat kebebasan) di mana video 360° hanya dapat digunakan dengan 3DoF, sehingga membuat pengalaman konsumen menjadi berbeda. Selain itu, perangkat VR yang kamu gunakan juga dapat memengaruhi penggunaan 6DoF, perlu secara penuh digunakan atau tidak. Jadi, ingatlah itu saat ingin memulai dan membeli headset.

Perspektif 

Saat menggunakan headset VR, pengguna memiliki kontrol penuh dalam mengarahkan gerakan dan keberadaannya. Berjalan dan berinteraksi dapat dilakukan dalam virtual reality, kamu bisa merasakan sensasi masuk ke dunia virtual dengan teknologi VR.

Namun, saat kamu menonton video 360° di layar dengan headset VR, secara teknis itu bukanlah pengalaman virtual reality. Kamera 360° secara fisik ditempatkan di lokasi tertentu dan yang dilihat orang adalah rekaman yang diambil oleh kamera tersebut. Pembuat video membuat kendali penuh, dan kamu sebagai penonton hanya dapat melihat apa yang diatur olehnya.

Suasana/ambience

Video 360° adalah murni konten video atau fotografi yang membantumu melihat rekaman yang diambil dari semua sudut dan area yang memungkinkan. Hal yang menarik adalah, kamu dapat melihat detail rekaman dari mana saja yang kamu inginkan. 

Di sisi lain, virtual reality bahkan lebih menarik, karena ini sangat berkaitan dengan lingkungan tempat pengguna berada. Setelah memakai headset VR, pengguna didorong ke lingkungan virtual meski secara fisik tetap berada di lingkungan yang ada. Indra yang dihasilkan komputer seperti getaran, gerakan, dan sensasi tersentak membuatmu merasakan lingkungan virtual.

Keberlanjutan adegan

Cara sebuah adegan berkembang di kedua teknologi sama sekali berbeda. VR membenamkan pengguna ke dalam situasi yang disajikan, memungkinkan mereka untuk melihat apa pun yang mereka inginkan sesuai pilihan mereka sendiri. 

Penggunaan VR memang sangat berbanding terbalik dengan video 360°. Di mana VR tidak perlu mengikuti garis waktu yang telah ditentukan sebelumnya, sehingga membuat pengguna bisa menciptakan sendiri pengalaman pribadi mereka melalui teknologi.

Penggunaan

Jika kamu merencanakan simulai skala besar dari produk atau layanan yang diharapkan akan diingat oleh audiens, eksekusi melalui VR adalah pilihan terbaik. Meskipun proses penyiapan VR cukup rumit, festival atau konferensi adalah kesempatan terbaik untuk memilih virtual reality. Keterlibatan dan keberlanjutan audiens ditingkatkan dengan solusi VR karena telah menjadi salah satu alat periklanan dan promosi yang paling berpengaruh. 

Sedangkan untuk video 360°, tampilannya cukup lugas. Berbeda dengan VR, pengalaman yang sepenuhnya interaktif tidak memungkinkan pada teknologi ini. Namun, kamu dapat memanfaatkan teknologi ini untuk peluncuran, ulasan, dan demonstrasi produk milikmu.  Video 360° mudah diakses oleh audiens karena dapat diputar langsung hanya dengan melalui smartphone, dan tidak ada peralatan atau aksesori khusus yang diperlukan.

Portabilitas

Teknologi VR pada dasarnya terinspirasi oleh pengalaman bermain video game, karenanya kamu bebas melakukan apa pun yang kamu inginkan di lingkungan pilihanmu. Video 360° relatif statis karena kamu bergantung pada proses pembuatannya, kamu tidak dapat menyesuaikan video yang sudah dibuat. Dalam konteks penayangan dan pengalaman visual secara keseluruhan, video 360° masih terbatas, jika dibandingkan dengan VR.


Itulah perbedaan kedua teknologi VR dan video 360° yang dapat kamu ketahui. Perbedaan keduanya memang sangat jelas, mulai dari proses pembuatan, hingga penggunaannya. Kunjungi blog MetaNesia untuk mendapatkan informasi terbaru seputar metamesta dan teknologi imersif lainnya.

MetaNesia adalah sebuah perusahaan yang mengembangkan dan menyediakan platform untuk memasuki dunia metaverse. Platform ini memungkinkan pengguna untuk terhubung, berinteraksi, dan bermain game dalam lingkungan virtual yang imersif. Dengan MetaNesia, pengguna dapat merasakan pengalaman yang belum pernah dicoba sebelumnya di dalam metaverse.

Apabila tertarik untuk menggunakan layanan virtual reality, segera bergabung bersama MetaNesia. Hubungi Customer Service kami melalui WhatsApp untuk bertanya dan berkonsultasi secara gratis. 

Tertarik untuk mencoba masuk ke dunia metaverse yang dibuat oleh MetaNesia? Yuk, Unduh aplikasi MetaNesia di website kami sekarang juga!

Bagikan ini: