5 Langkah yang Bisa Dilakukan untuk Menjaga Keamanan Privasi di Metaverse

5 Langkah yang Bisa Dilakukan untuk Menjaga Keamanan Privasi di Metaverse

privasi di metaverse
(Dean Long/Metaverse)

Apa itu metaverse?

Istilah metaverse digunakan untuk menggambarkan kombinasi realitas virtual dan teknologi augmented reality yang diakses melalui browser web atau headset. Ini memungkinkan orang untuk berinteraksi dari jarak jauh dan pengalaman secara real time.

Dengan konsep metaverse, pengguna memasuki dunia digital yang terdiri dari berbagai pengalaman seperti game, simulasi, komunikasi, dan bisnis. Metaverse umumnya diakses melalui platform yang menggunakan teknologi virtual reality dan teknologi lainnya seperti augmented reality serta blockchain. 

Aktivitas di metaverse

Dunia metaverse memungkinkan kita untuk melakukan kegiatan yang menyenangkan. Beberapa aktivitas yang bisa dilakukan di dunia metaverse diantaranya:

Berpetualang di dunia virtual

Kamu dapat menjelajahi tempat-tempat di metaverse seperti kota, pulau, bahkan tampat hiburan. Kamu bisa menikmati dunia virtual 3D dengan gerakan imersif 360 derajat saat menikmatinya.

flight simulator
(Chris Smith, Trusted Review/Flight Simulator)

Berinteraksi dengan pengguna lain

Interaksi di metaverse dilakukan melalui avatar yang dapat disesuaikan dengan keinginan kamu. Kamu bisa mengobrol, berteman, atau bahkan bermain game bersama dengan pengguna lain.

Berbelanja

Kamu bisa berbelanja barang-barang virtual seperti pakaian atau aksesoridengan menggunakan uang digital. Sebelum berbelanja, kamu juga bisa melakukan konsultasi atau menanyakan tentang perincian barang melalui virtual assistant di platform metaverse.

Menghadiri acara virtual

Tidak jarang berbagai acara virtual seperti konser, pameran, sampai karaoke dengan pengguna lain juga diadakan di dalam metaverse. Kamu tidak perlu keluar rumah untuk menghadiri acara-acara tersebut, yang kamu butuhkan hanyalah perangkat pendukung seperti PC, tablet atau laptop untuk mengaksesnya.

metaverse fashion week
(Flickr/Metaverse Fashion Week)

Memproduksi konten

Kamu bisa membuat konten virtual dan mempublikasikannya di metaverse, seperti karya seni, game, sampai membangun dunia virtual sendiri. Jika kamu ingin membuat konten di metaverse, kamu bisa menggunakan Roblox dan menjual produk digitalmu sendiri sebagai avatar. Perusahaan seperti Gucci dan Adidas membuat merek digital mereka sendiri di dalam Roblox, sedangkan Nike terjun ke metaverse dengan ‘Nikeland’, dunia virtual Roblox.

Bidang pendidikan

Teknologi virtual metaverse dapat mengubah metode belajar menjadi lebih interaktif dan imersif yang dapat membantu para akademisi untuk menyampaikan materinya. Pelatihan dan seminar virtual pun dapat kamu ikuti di dunia metaverse.

Bahaya metaverse

macam-macam cyber crime yang menyerang privasi di metaverse
(pxhere/Cyber Crime)

Jika melihat pola perkembangan teknologi, kemungkinan besar metaverse akan menjadi teknologi mainstream di masa depan. Artinya, jika metaverse mengambil alih sebagian besar kehidupan nyata di masa depan, dampaknya mungkin lebih berbahaya daripada media sosial. Lalu apa saja bahaya metaverse yang mengancam privasi pengguna?

Keamanan data

Saat pengguna meninggalkan jejak data di metaverse, masalah besar di dunia nyata juga dapat meluas ke realitas virtual, yaitu pelanggaran privasi pengguna di perusahaan teknologi.

Misalnya, dalam skandal Facebook dan Cambridge Analytica 2018, jutaan data pribadi pengguna dikumpulkan dan digunakan tanpa izin. Para perusahaan ini dapat memperoleh lebih banyak informasi kecuali regulasi-regulasi ketat diberlakukan untuk melindungi data pengguna.

Selain itu, informasi lain juga dapat diperolah melalui perangkat Mixed Reality (MR). Perangkat ini membantu memadukan dunia nyata dan digital melalui teknologi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR).

Perangkat MR dilengkapi dengan teknologi pelacakan mata, wajah, tangan, dan tubuh. International Symposium on Wearable Computers pernah melakukan penelitian untuk menghubungkan perangkat MR dengan sistem electroencephalogram (EEG) yang dapat merekam aktivitas otak. Oleh karena itu, perusahaan metaverse bisa mendapatkan lebih banyak data pribadi tentang penggunanya melalui perangkat MR ini.

Pencurian identitas

Kekhawatiran akan pencurian identitas di metaverse menjadi semakin meningkat karena dunia virtual menjadi lebih imersif dan pengguna menghabiskan lebih banyak waktu di dalamnya. Ancaman ini dapat terjadi melalui berbagai cara, seperti phising, keylogging dan social engineering.

  • Phising

Pencuri identitas dapat membuat situs web palsu yang terlihat asli di platform metaverse tertentu. Mereka kemudian mengirim email atau pesan palsu yang meminta pengguna untuk memberikan data pribadi mereka seperti username dan password. Setelah data ini diperoleh, penjahat dapat mengakses akun pengguna dan mencuri identitas mereka. 

  • Keylogging

Pelaku pencurian dapat menggunakan software keylogger yang secara diam-diam merekam setiap keystroke yang dilakukan oleh pengguna. Keystroke adalah proses penekanan tombol pada keyboard fisik, virtual, maupun alat input lainnya. Dengan cara ini, pelaku dapat melacak data pengguna seperti password, informasi kartu kredit sampai media sosial kita.

  • Social Engineering

Teknik sosial seperti manipulasi biasa dilakukan pelaku pencurian untuk mendapatkan data pribadi pengguna. Mereka membuat cerita menarik atau membuat pengguna terancam sehingga terpaksa memberikan data pribadinya.

Pemerasan

Cara kerja pemerasan virtual di metaverse bisa beragam, tergantung pada cara pemerasan yang dilakukan. Beberapa cara yang umum adalah sebagai berikut:

  • Scamming

Pemeras dapat menggunakan teknik scamming untuk mengelabui pengguna agar secara sukarela menyerahkan uang atau aset virtualnya. Mereka mengirim pesan atau penawaran palsu yang terlihat menarik bagi pengguna. Jika pengguna sudah memberikan apa yang diminta, pemeras akan menghilang. 

  • Hacking

Teknik hacking digunakan untuk mengambil alih akun atau sistem yang digunakan oleh pengguna metaverse. Dengan cara ini, pemeras dapat dengan mudah mengambil uang dan aset virtual yang dimiliki oleh pengguna.

Pelecehan seksual

Pelecehan seksual di metaverse dapat terjadi karena seseorang tindakan yang tidak diinginkan atau tidak pantas secara seksual terhadap pengguna lainnya. Jenis-jenis pelecehan yang terjadi meliputi mengirim pesan seksual yang tidak diinginkan, membuat avatar atau karakter yang tidak pantas, melakukan tindakan seksual ke pengguna lain melalui avatarnya. Hal ini dapat menjadi pelanggaran hak privasi pengguna.

Langkah untuk mencegah bahaya metaverse

langkah-langkah untuk melindungi privasi di metaverse
(Max Pixel/Cyber Security)

Dengan ancaman-ancaman yang telah diuraikan sebelumnya, kamu dapat melindungi keamanan privasi data di dunia metaverse dengan menerapkan langkah-langkah berikut:

Menggunakan password yang kuat

Password menjadi hal yang krusial untuk akses login, maka dari itu pastikan kamu menggunakan password yang kuat dan unik. Hindari menggunakan sandi yang mudah ditebak seperti tanggal lahir.

Aktifkan autentikasi dua faktor

Autentikasi dua faktor atau 2FA merupakan metode keamanan dan akses yang memerlukan dua kali langkah identifikasi untuk masuk ke akun tertentu. Gunakan 2FA ini untuk mengamankan akun metaverse kamu.

Batasi data pribadi yang dibagikan

Jangan memberikan data pribadi yang sensitif, seperti alamat rumah atau nomor telepon, kecuali jika benar-benar diperlukan. Sebaiknya gunakan nama samaran atau avatar untuk berinteraksi dengan orang lain di metaverse guna melindungi privasi kamu.

Periksa kebijakan privasi

Sebelum kamu mengklik kolom centang dan setuju, baca terlebih dahulu syarat dan ketentuan kebijakan privasi. Tulisan itu memang panjang dan terlihat membosankan, tapi penting dalam menjamin keamanan digital data kamu agar tidak disalahgunakan untuk kejahatan.

Gunakan VPN

Gunakan Virtual Private Network (VPN) untuk mengenkripsi koneksi internet dan menyembunyikan alamat IP kamu. Ini akan membantu melindungi keamanan privasi kamu dari peretas atau pengumpul data.


Nah itu dia uraian mengenai bahaya yang mengancam privasi kita di metaverse. Kesimpulannya, seiring dengan perkembangan metaverse yang begitu pesat, teknologi ini berpotensi menjadi target bagi para pelaku kejahatan siber. Oleh karena itu, pengguna harus tetap waspada dan mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi keamanan data kita.

Ingin mengetahui informasi lainnya mengenai teknologi dan dunia metaverse? Yuk, kunjungi blog metaNesia!

Bagikan ini: