Dubai Merancang Strategi Metaverse yang Dapat Mendorong Perekonomian Digital di Uni Emirat Arab

Dubai Merancang Strategi Metaverse yang Dapat Mendorong Perekonomian Digital di Uni Emirat Arab

Metaverse adalah simulasi dunia virtual yang menciptakan ruang untuk interaksi pengguna yang kaya dengan menggabungkan konsep media sosial, Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), dan blockchain.

Antara tahun 2021 dan 2022, banyak platform metaverse yang mulai populer di kalangan masyarakat. Platform Decentraland dan Sandbox contohnya, yang telah ada sejak lama saat ini kian populer berkat tren metaverse meningkat. Tidak hanya dari luar, bahkan Indonesia memiliki platform metaNesia dimana kita dapat melakukan berbagai macam aktivitas seperti bermain game atau hangout secara virtual. 

Salah satu kota di Uni Emirat Arab (UEA) juga tidak mau kalah dalam tren metaverse. Kota Dubai yang terkenal dengan perkembangan ekonomi yang pesat telah menyusun strategi metaverse yang matang di masa depan.

Sheikh Hamdan bin Mohammed bin Rashid Al Maktoum, Putra Mahkota Dubai baru-baru ini menyetujui fase baru strategi metaverse Dubai untuk meningkatkan ekonomi digital. Sheikh mengambil langkah untuk membuat metaverse dan teknologi baru lebih mudah diadaptasi di masa depan. Strategi metaverse Dubai ini diluncurkan pada Juli 2022.

Apa Tujuan dari Strategi Metaverse Dubai?

Metaverse Dubai
Sumber: WIRED Middle East

Strategi Metaverse Dubai bertujuan untuk membangun Uni Emirat Arab sebagai pusat global untuk komunitas metaverse. Sheikh Hamdan juga menargetkan UAE menjadi salah satu dari sepuluh ekonomi metaverse teratas di dunia melalui strategi ini. 

Strategi metaverse Dubai berfokus pada membangun kesuksesan kota tersebut dalam menarik lebih dari 1.000 bisnis blockchain dan metaverse. Strategi tersebut diperkenalkan untuk mendukung perkembangan teknologi web3 di sektor vital seperti pariwisata, pendidikan, ritel, dan kesehatan.

Selain itu, strategi ini akan mengembangkan infrastruktur metaverse dan peraturan untuk mempercepat penerapan teknologi. Dubai juga akan mengembangkan metaverse sesuai standar global untuk membangun platform yang aman dan terjamin bagi pengguna.

Pembuatan lebih dari 40.000 Lapangan Kerja Virtual di Tahun 2030

Strategi tersebut juga mendukung visi Dubai untuk menghasilkan lebih dari 40.000 pekerjaan virtual pada tahun 2030. Hal ini diharapkan dapat mendukung tujuan pemerintah UEA untuk membangun perusahaan blockchain lima kali lipat jumlah saat ini.

Tujuan untuk membangun lapangan kerja tersebut juga di dukung oleh ketersediaan sumber daya yang ada di Dubai. Kota ini memiliki lebih dari 1.000 perusahaan yang berfokus pada metaverse dan blockchain. Para perusahaan tersebut sudah terlebih dahulu berkontribusi terhadap perekonomian UEA sebesar US$ 500 juta.

Apa Saja Pilar Utama dari Strategi Metaverse Dubai?

Extended reality (VR), augmented reality (AR), virtual reality (VR), mixed reality (MR) adalah pilar utama dari strategi tersebut. Strategi ini memang berpusat pada peningkatan proses berpikir manusia dengan memanfaatkan data real time, artificial intelligence, IoT, simulasi AI, dan blockchain.

UEA juga akan memanfaatkan teknologi 5G agar metaverse dapat lebih mudah dan cepat diakses. Selain lebih cepat, 5G juga dapat menyimpan dan memproses data tanpa harus diunggah ke cloud menggunakan perangkat pintar dan jaringan lokal.

Dalam membangun metaverse seperti yang kota Dubai inginkan diperlukan berbagai macam komponen. Dibutuhkan data, jaringan, cloud, dan edge computing, yang semuanya berkonsentrasi pada akuisisi, penyimpanan, dan manajemen data dunia nyata.

Metaverse memang platform terbuka dan tidak ada yang memilikinya. Facebook mengklaim bahwa metaverse adalah tahap selanjutnya dari evolusi koneksi sosial. Nantinya, banyak individu dan bisnis akan mengoperasikan ruang mereka sendiri.

Baca juga: Terancam Tenggelam karena Kenaikan Permukaan Laut, Negara Tuvalu Pindah ke Metaverse!


Ayo kunjungi metanasia.id untuk mengetahui informasi terbaru seputar perkembangan metaverse!

Bagikan ini: