Metaverse vs Omniverse, Kenali Perbedaan Keduanya!

Metaverse vs Omniverse, Kenali Perbedaan Keduanya!

Teknologi metaverse semakin ramai dibicarakan. Bukan hanya menjadi topik hangat bagi penggemar teknologi, metaverse juga mengalami perkembangan dan perubahan yang disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya.

Meski terasa mirip, metaverse, multiverse, dan omniverse memiliki perbedaan yang signifikan. Teknologi yang dibutuhkan oleh ketiga dunia virtual itu juga berbeda.

Di artikel kali ini, kita akan membahas perbedaan metaverse vs omniverse. Tidak lupa, ada juga pembahasan metaverse, multiverse and omniverse. Yuk simak artikelnya!

Mengenal metaverse

metaverse vs omniverse
Sumber foto: INDI Technology

Secara sederhana, konsep metaverse adalah suatu dunia virtual yang bisa digunakan bersama. Dunia metaverse adalah dunia yang hiperealistis, imersif, sekaligus interaktif.

Dukungan dari teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) membuat ruang virtual ini menjadi sangat realistis dan imersif. Dalam satu dunia metaverse, bisa terdapat beberapa dunia virtual reality dimana setiap orang bisa berinteraksi dan merasakan pengalaman 3 dimensi baru.

Pengalaman 3 dimensi ini sangat imersif dan kamu bisa melakukan berbagai macam hal secara online. Contohnya berbelanja, bertemu kerabat dan teman, pergi ke konser. bahkan work from home.

Semuanya bisa dilakukan secara real-time, seakan melakukannya langsung di dunia nyata. Metaverse adalah dunia yang menawarkan keajaiban baru berinteraksi secara online.

Perlu diingat, untuk mengakses metaverse kamu memerlukan perangkat yang mendukung. Beberapa di antaranya adalah ponsel pintar, komputer, dan headset VR yang mumpuni.

Apa itu omniverse?

metaverse vs omniverse
Sumber foto: Tech Crunch

Istilah omniverse mulai dikenal berkat produk perangkat lunak baru dari NVIDIA. NVIDIA Omniverse adalah sebuah software yang dikembangkan oleh perusahaan teknologi NVIDIA. Perangkat lunak ini adalah sebuah platform yang diciptakan dengan tujuan kolaborasi grafik 3D secara real-time.

Software ini sudah diaplikasikan untuk pembuatan efek visual dan industri simulasi industrial “digital twins”. Omniverse juga memanfaatkan format Universal Scene Description.

Software besutan NVIDIA ini dimaksudkan sebagai portal yang menghubungkan aplikasi standar industri, seperti Autodesk Maya, Adobe Photoshop dan Epic Games Unreal Engine. Efeknya diharapkan dapat memfasilitasi kolaborasi real-time antar desainer dan pembuatan desain 3D pun semakin mudah.

Baca juga: Olahraga pada Dunia Virtual Metaverse Milik Nike di Roblox

Apa itu multiverse?

Multiverse, dalam lingkup teknologi, bisa diartikan sebagai lebih dari satu dunia virtual reality yang independen namun berbagi data (jika ada). Misalnya saja dua game yang sama, namun memiliki aturan permainan, item, dan cara sign-in yang berbeda.

Perbedaan metaverse vs omniverse

Perbedaan metaverse vs omniverse
Sumber foto: NVIDIA

Ruang lingkup

Ruang lingkup menjadi salah satu perbedaan antara metaverse vs omniverse. Metaverse sama dengan sebuah dunia virtual (universe), dalam konsep digital reality. Omniverse sebaliknya, adalah sekumpulan dunia virtual (universe) dalam satu sistem digital dan teknologi.

Aturan dunia virtual

Dunia virtual metaverse bisa saja memiliki atau tidak memiliki aturan standar antara satu dan lainnya. Berbanding terbalik dengan omniverse, yang memiliki beberapa metaverse dengan kriteria tertentu.

Konsep: metaverse vs omniverse

Metaverse adalah eksistensi digital yang bersifat individual, atau sebuah komunitas di satu tempat. Omniverse merujuk kepada seluruh eksistensi yang ada di lingkup dunia digital.

Hierarki digital

Dalam dunia digital, metaverse berada pada ranking paling bawah. Contohnya metaverse buatan social media Facebook dan Google metaverse. Omniverse, di sisi lain, berada di ranking paling atas dan mencakup keseluruhan metaverse yang ada.

Komunitas

Layaknya media sosial, metaverse pun merupakan sebuah komunitas namun dalam bentuk digital. Grup dalam metaverse bisa saja saling bergabung tergantung keinginan penggunanya. Di mana omniverse, yang merupakan gabungan dari banyak metaverse, memungkinkan adnya interoperabilitas dalam hal teknologi, operasional dan lainnya.

Metaverse vs multiverse, apa bedanya?

Metaverse vs multiverse, apa bedanya?
Sumber foto: Wikipedia

Perbedaan dalam definisi

Saat membicarakan metaverse vs multiverse, mari mulai dari segi definisinya terlebih dahulu. Pada metaverse, semua pengguna saling terkoneksi dalam satu ruang lingkup virtual. Pengguna dapat mengeksplor dunia virtual dengan bebas, mulai dari bekerja, bersosialisasi, sampai mencari hiburan tanpa perlu berganti platform dengan satu ID user saja.

Multiverse, di sisi lain, sekumpulan dunia virtual. Masing-masing dunia vitual bersifat independen di mana identitas digital, aset, item, dan peraturannya berbeda satu sama lain. Sebagai contoh, aktivitas seseorang di akun social media-nya tidak berpengaruh apapun pada avatar video game yang dimilikinya.

Hal ini berlaku sebaliknya. Aktivitas jual-beli pengguna juga tidak terhubung dengan platform lainnya.

Pengaplikasian di metaverse vs multiverse

Dengan bantuan teknologi web 2.0, saat ini pengguna internet dapat dengan bebas merasakan pengalaman multiverse. Berinteraksi dengan aplikasi, games, atau website dan memiliki profil berbeda untuk setiap akun menjadi hal yang wajar.

Di sisi lain, kita juga sedang memasuki era penggunaan metaverse. Contoh sederhananya adalah menggabungkan akun social media, penggunaan NFT, menggunakan NFT secara anonim pada lebih dari satu platform, juga munculnya video game yang memasukkan teknologi blockchain ke dalamnya.

Adanya teknologi blockchain membuat pengalaman bermain game jadi berbeda. Kamu bisa memiliki dan membeli aset, karakter, dan properti virtual.

Baca juga: Bagaimana Rasanya Jika Kita Bekerja di Kantor Virtual Metaverse?

Multiverse vs omniverse vs metaverse

Multiverse vs omniverse vs metaverse
Sumber foto: Decent World

Multiverse vs omniverse vs metaverse memiliki perbedaan yang signifikan jika dibandingkan melalui beberapa parameter. Beberapa pembeda antara metaverse multiverse and omniverse
adalah sebagai berikut.

Dari segi basis data

Dari basis data yang bisa ditransfer maupun penyimpanan data, metaverse berada di ranking paling bawah dibanding dua konsep lainnya. Memang, metaverse adalah koleksi dari sekumpulan data dengan sumber berbeda, namun masih dalam dunia virtual yang sama.

Metaverse adalah tempat di mana siapapun bisa berinteraksi dengan bebas via dunia maya. Pengguna tetap bisa merasakan pengalaman dunia nyata seperti menikmati hiburan, berbelanja, belajar, dan masih banyak lagi. Di sisi lain, keterbatasan ruang bisa saja tidak berkembang, karena hanya dilakukan di satu tempat.

Multiverse memiliki kapasitas pertukaran data dan penyimpanan data yang jauh lebih besar dibanding metaverse. Alasannya sederhana, karena multiverse merupakan gabungan lebih dari satu metaverse. Tiap metaverse memiliki aturan dan perilaku pengguna yang berbeda.

Uniknya, konsep multiverse tidak terbatas pada teknologi saja. Konsep ini juga sudah lama muncul dalam cerita fiksi dan teori sains.

Omniverse adalah sebuah dunia virtual yang lebih kompleks. Jauh lebih masif dari segi kemampuan penyimpanan data dan pertukaran data dibanding dua dunia virtual sebelumnya.

Omniverse mencakup segala kemungkinan banyak multiverse di dunia nyata. Sejalan dengan itu, karena metaverse merupakan bagian dari multiverse, kemampuan penyimpanan datanya tidak diragukan.

Sebuah omniverse juga mendukung konsep konektivitas lanjutan transfer data yang lebih canggih. Disebut demikian karena berhasil menciptakan satu lingkup di mana semua hal termasuk dalam konsep omniverse ini. Artinya jika seseorang berhasil mengontrol sebuah omniverse, orang tersebut juga memiliki akses untuk segala kemungkinan penyimpanan data paralel di omniverse.

Baca juga: Serunya Menjelajahi Galeri Seni di Metaverse

Dari segi teknologi yang digunakan

Teknologi yang digunakan untuk lingkup virtual ini tentu saja berbeda. Karena memiliki kemampuan penyimpanan data, teknologi yang digunakan pun harus sesuai dengan kapasitas datanya.

Metaverse, mengharuskan penggunanya menggunakan berbagai teknologi seperti artificial intelligence, augmented reality, virtual reality, hingga blockchain. Teknologi ini digunakan untuk mengaktifkan beberapa operasi yang umum untuk metaverse. Contohnya adalah penyimpanan data, keamanan, transaksi jual beli, interaksi virtual, keamanan dunia maya, transaksi keuangan, kepemilikan konten, belanja virtual, dan banyak lagi.

Saat pengguna baru mendaftar, perusahaan baru pun ikut bergabung, dan evolusi baru dibuat di dunia metaverse. Jumlah data dan kebutuhan teknis untuk teknologi semacam itu juga meningkat. Tapi dengan segala kecanggihan itu, teknologi yang digunakan masih dibawah batas minimum multiverse.

Multiverse, karena ukurannya yang sangat besar, membutuhkan sumber daya komputasi yang lebih besar yang juga. Teknologi komputasi yang besar memungkinkan lebih banyak penyimpanan dan lebih banyak transfer data yang terjadi.

Tak hanya itu, dengan kebutuhan komputasi yang sangat masif, kecepatan transfer data juga menjadi perhatian yang tidak bisa dilakukan oleh kecepatan internet biasa, meski kecepatan itu sudah sesuai dengan tingkat kebutuhan perusahaan korporasi.

Tergantung dari ukuran multiverse dari banyak metaverse tersebut, permintaan akan teknologi seperti blockchain dan artificial intelligence diperkirakan akan meningkat. Dengan demikian, permintaan tinggi ini membutuhkan lebih banyak infrastruktur baru yang dibangun untuk mewujudkan teknologi tersebut.

Omniverse adalah dunia virtual yang menduduki puncak hierarki dalam hal persyaratan teknis karena ukurannya yang sangat besar. Tidak heran, karena konsepnya mencakup semua multiverse yang ada.

Besarnya kapasitas omniverse memungkinkan kemudahan dari segi konektivitas, satu tata kelola untuk seluruh infrastruktur data, konektivitas yang lebih cepat dari berbagai platform, dan banyak lagi. Dengan semua kemampuan tersebut, Omniverse juga meningkatkan standar kebutuhan akan teknologi agar dapat mendukung semua operasi tersebut.


Itulah perbedaan dari metaverse, multiverse and omniverse. Apa kamu tertarik mengeksplorasi dunia virtual ini?

Temukan artikel seputar teknologi menarik lainnya yang bisa kamu akses di metaNesia! metaNesia membahas augmented reality, virtual reality, dan metaverse.

metaNesia adalah tempat di mana kamu bisa bersosialisasi, berinteraksi, bermain, dan berkreasi di dunia metaverse tanpa adanya batasan. Baca artikel lainnya di blog metaNesia!

Bagikan ini: