Bagaimana Brand Memanfaatkan Pengembangan Modeling 3D dengan Augmented Reality?

Bagaimana Brand Memanfaatkan Pengembangan Modeling 3D dengan Augmented Reality?

AR plan
Architect Tablet Building Plan AR (MaxPixel)

Dalam beberapa tahun belakangan ini, popularitas belanja online telah meningkat pesat. Bukan hanya popularitas platform belanja itu sendiri yang menarik perhatian pengguna, tetapi juga minat pengguna untuk berpartisipasi dalam kegiatan belanja, termasuk kegiatan seperti giveaway.

Berkat peningkatan popularitas belanja online, situs social commerce pun telah meningkatkan teknologinya untuk menjawab permintaan konsumen. Salah satu contoh yang menonjol adalah Amazon, yang terkenal dengan pengiriman cepat dan slogan “one-stop-shopping”.

Di saat yang bersamaan, pengembangan teknologi augmented reality juga makin pesat dicanangkan. Muncul berbagai fitur baru, seperti augmented reality try on. Snapchat pun melaporkan 100 juta pengguna memanfaatkan augmented reality untuk berbelanja.

Mau tidak mau, hal ini mendorong brand memutar otak untuk merencanakan strategi marketing baru dengan menggunakan teknologi augmented reality. Dengan tujuan agar bisa meningkatkan pembelian.

Kemajuan dan pengembangan modeling 3D dengan augmented reality

Penerapan AR pada industri gaming
Augmented Reality in Gaming Industry (WeAR Studio)

Tampaknya kini Google siap mengubah permainan bisnis untuk brand yang belum menggunakan augmented reality untuk pembelanjaan online dan peningkatan pengalaman konsumen. Baru-baru ini, perusahaan teknologi yang identik dengan sistem operasi Android itu mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan dukungan gambar berkualitas lebih tinggi pada fitur augmented reality.

Bukan hanya itu saja, pengumuman ini juga mencakup fitur gambar 3D dan kemampuan untuk menggeser gambar dari accelerated mobile pages (AMP). Situs web akan dapat memilih gambar-gambar untuk program ini. Menurut informasi dari Retail Touch Points, saat brand menyediakan gambar berkualitas tinggi dan informasi objek yang lengkap, maka akan berpengaruh ke tingkat retensi dan keterlibatan konsumen.

Di sisi lain, Google juga menyadari bahwa pengembangan aset 3D dapat memakan banyak waktu dan biaya. Seringkali membutuhkan ratusan informasi dari berbagai sisi dan foto, juga biasa pengembangan teknologi yang tidak murah. Karenanya, Google menawarkan cara baru untuk perancangan visualisasi aset 3D. Contohnya dengan machine learning, yang dapat membuat foto objek dalam 360 derajat hanya dengan menggunakan beberapa gambar statis.

Era pencarian informasi objek 3D, apa pengaruhnya untuk brand?

AR for medical
Augmented Reality Medical 3D (zedinteractive/Pixabay)

Dengan pengumuman ini, Google telah memperjelas pendiriannya bahwa perusahaan pencipta OS Android itu lebih memilih untuk mengisi hasil mesin pencarian mereka dengan gambar berkualitas tinggi. Pertanyaan pun muncul bagi pemilik brand, bagaimana memasukkan perancangan teknologi augmented reality ke pengalaman belanja konsumen melalui android?

Kemudian, muncul pertanyaan lainnya. Bagaimana pemodelan 3D memengaruhi pencarian SEO? Akankah hierarki hasil pencarian didasarkan pada kualitas gambar, atau konten bersifat 3D akan dijadikan konten berbayar?

Saat ini, cara kerja yang dilakukan para brand adalah dengan mengunggah objek model 3D mereka langsung ke Google Mobile Conversion (GMC). Nantinya, objek tersebut akan didistribusikan melalui mesin pencarian Google. Tetapi, Google tidak akan melakukan hosting model 3D di server mereka, brand harus mempunyai platform sendiri atau bekerja sama dengan mitra.

Selain itu, Google juga merilis kumpulan mitra data terpilih yang dapat membantu brand dalam mengelola aspek tersebut. Langkah ini merupakan respons terhadap peningkatan minat dalam hal social commerce, mirip seperti apa yang telah dilakukan oleh Amazon sebelumnya.

Dengan adanya mitra data yang dipilih oleh Google, brand dapat memanfaatkan pengetahuan dan layanan dari para ahli untuk mengelola aspek social commerce dengan lebih efektif. Hal ini membantu brand dalam mengoptimalkan kehadiran mereka di platform-platform belanja online. Sehingga dapat memanfaatkan potensi bisnis yang lebih besar melalui interaksi dan keterlibatan konsumen di lingkungan digital.

Pencarian di masa depan diperkirakan akan menitik beratkan pada marker visual. Karena itu, perusahaan seperti Google memanfaatkan lebih banyak pilihan dan tindakan untuk membantu pencarian pengguna selama berbelanja. Terutama untuk kata kunci transaksi komersial dan informasional.

Google ingin meningkatkan halaman hasil mesin pencari (SERP) saat berbelanja online di semua titik pengalaman belanja konsumen. Perusahaan ini juga merilis bahwa grafik belanjanya, sekarang memiliki 35 miliar produk yang sudah terdaftar, naik 10 miliar dari tahun 2021.

Dari mana brand bisa memulai pengembangan modeling 3D dengan augmented reality?

dari mana brand bisa memulai pengembangan modeling 3d dengan augmented reality
Augmented Reality (Wikimedia Commons)

Langkah pertama untuk setiap brand yang ingin membuat model 3D dan pengalaman belanja menggunakan augmented reality adalah pengembangan strategi yang jelas. Ini mungkin terdengar sederhana, tetapi kenyataannya tidak demikian. Contohnya dari hal kecil saja, jenis pengembangan AR apa yang ingin digunakan, marker-based atau markerless?

Sebagian besar brand memerlukan berbagai pendekatan untuk penjualan online, tapi tidak semua objek ideal untuk pengalaman pemodelan 3D online. Jadi, pendekatan strategis yang terintegrasi di berbagai platform dan pengalaman pengguna yang baik adalah kuncinya. Pengalaman berbasis augmented reality dalam toko pun bisa jadi sama serunya dengan pengalaman berbelanja online.

Saat sebuah brand sudah menemukan strategi holistik yang tepat untuk pemasaran, barulah berfokus pada pengembangan teknologi dan mitra yang bisa diajak bekerja sama. Pengembangan augmented reality tidaklah mudah, jadi pastikan semua poin distribusi tidak terlewat. Poin distribusi ini adalah aplikasi, platform dan sistem operasi, termasuk iOS, Android, Web Spark AR (Facebook dan Instagram) dan Lens Studio (Snapchat)

Pengembangan machine learning, model 3D, augmented reality, virtual reality dan social commerce memang menitik beratkan ke visual. Karenanya, menciptakan pengalaman pengguna yang menyenangkan dengan visual 3D menjadi semakin penting.

Brand dan aplikasi berbasis augmented reality

Saat ini, kegiatan belanja secara online melalui augmented reality pun sudah semakin marak. Brand berlomba-lomba dalam pengembangan aplikasi untuk menampilkan marker objek mereka secara real-time. Aplikasi augmented reality ini pun sudah tersedia untuk sistem iOS maupun Android.

IKEA Place

pengembangan modeling 3d dengan augmented reality ikea place
IKEA Place Augmented Reality App (IKEA)

Aplikasi IKEA Place adalah salah satu aplikasi AR yang sudah tersedia untuk sistem operasi iOS dan Android. Berfokus pada dekorasi rumah, aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk melihat produk-produk IKEA di rumah sendiri sebelum membeli. Furnitur dan dekor yang dijual pun sudah dirakit.

Selain itu, aplikasi yang satu ini juga menimbang keseluruhan penataan rumah untuk merekomendasikan produk yang bagus diletakkan di ruangan tertentu. Fiturnya pun menggunakan drag-and-drop yang bisa digunakan pemula sekalipun.

Wanna Kicks

AR try on shoes
Virtual Try on for Shoes (TechCrunch)

Aplikasi yang satu ini sudah tersedia di iOS maupun Android. Khusus untuk kamu para pecinta sepatu sneakers, Wanna Kicks berfokus pada model virtual sepatu yang bisa kamu coba secara real-time.

Kamu bisa melihat secara keseluruhan model sepatu ini dari berbagai sisi. Selain itu, aplikasi ini juga berbasis sosial, artinya kamu bisa berbagi bersama teman lewat media sosial dan meminta umpan balik dari teman.

Shopify

AR Shopping
AR Boosting Ecommerce Sales (Shopify)

Suka degan pengalaman belanja yang imersif? Mungkin Shopify bisa jadi aplikasi yang kamu pertimbangkan.

Berbasis AR, aplikasi ini tersedia untuk iPhone dan Android. Dengan aplikasi ini, kamu bisa menggunakan video dan aset 3 dimensi pada barang jualanmu agar menarik minat pelanggan.

Selain itu, kamu juga bisa menciptakan pengalaman belanja yang lebih imersif. Karena, berkat fitur AR ini, calon pembeli dapat melihat secara nyata fungsi barang dan ukuran aslinya.

Hebatnya fitur AR aplikasi ini adalah pengguna bisa menggunakan ponsel iPhone atau Android mereka untuk mengubah ruangan layaknya seperti showroom. Jadi, mereka bisa lebih yakin saat memutuskan untuk membeli barang. Diharapkan dengan model 3D, tingkat penjualan akan meningkat.

Pengembangan modeling 3D dengan augmented reality bersama aplikasi Houzz

pengembangan modeling 3d dengan augmented reality houzz
Houzz Augmented Reality App (Houzz)

Satu lagi aplikasi berbasis AR yang berkecimpung di dunia furnitur dan dekorasi. Houzz adalah aplikasi home improvement yang bisa kamu dapatkan untuk iPhone dan Android.

Di Houzz, kamu bisa merencanakan layout interior dan desainnya. Tapi bukan hanya itu saja, kamu juga bisa langsung berbelanja di dalam aplikasi berkat fitur commerce milik mereka.

Selain itu, terdapat fitur “View in My Room” yang menampilkan pengalaman AR dengan cara menempelkan produk pada foto rumah penggunanya. Foto-foto ini menggunakan teknologi 3 dimensi, jadi hasilnya terasa seperti nyata. Bahkan, Houzz juga memberi tahu pengguna bagaimana penampilan produk pada pencahayaan yang berbeda.

Houzz juga menyediakan ide-ide interior yang bisa kamu simpan. Kamu pun dapat melihat para profesional furnitur dan dekorasi yang ada di sekitarmu. Berkat adanya fitur yang serba lengkap ini, Houzz terasa seperti one-stop-solution penggemar furnitur yang memilih belanja dari rumah saja.


Itulah artikel mengenai pengembangan modeling 3D dengan AR dan dampaknya bagi brand dan bisnis. Tertarik dengan berita seperti ini? Masih banyak berita seputar teknologi AR, VR, dan metaverse di blog metaNesia!

MetaNesia adalah sebuah perusahaan yang mengembangkan dan menyediakan platform untuk memasuki dunia metaverse. Dengan MetaNesia kamu bisa bersosialisasi, berinteraksi, bermain, dan berkreasi di dunia metaverse tanpa adanya batasan.

Apabila tertarik untuk menggunakan layanan augmented reality, virtual reality, dan metaverse segera bergabung bersama MetaNesia. Hubungi Customer Service kami melalui WhatsApp untuk bertanya dan berkonsultasi secara gratis. 

Tertarik untuk mencoba masuk ke dunia metaverse yang dibuat oleh MetaNesia? Yuk, Unduh aplikasi MetaNesia di website kami sekarang juga!

Bagikan ini: