Penggunaan NFT Untuk Marketing, Bisakah Jadi Strategi yang Ampuh?

Penggunaan NFT Untuk Marketing, Bisakah Jadi Strategi yang Ampuh?

Perubahan strategi pada bisnis memang selalu terjadi. Tapi, makin luasnya konektivitas antar penjual dan pengguna mengubah pola transaksi masyarakat. Setidaknya satu dekade ke belakang, pemasaran secara digital intensif dilakukan.

Seiring dengan perkembangan teknologi pemasaran digital itulah inovasi bisnis baru muncul. Salah satunya adalah aset digital non fungible token atau NFT. Bisakah NFT digunakan dalam strategi marketing?

Mengenal apa itu NFT

Mengenal apa itu NFT
Sumber foto: fabio via Unsplash

Sebelum memasuki bahasan mengenai strategi marketing dan aset digital, ada baiknya kita mengetahui informasi lengkap terkait NFT. NFT adalah salah satu bentuk aset digital.

Lebih tepatnya, NFT merupakan berkas digital unik yang identitas dan kepemilikannya diverifikasi pada blockchain (buku besar digital). NFT umumnya adalah berkas yang diunggah ke pasar lelang, namun memiliki sifat tidak saling bertukar (non-fungible).

NFT memiliki pengenalan digital yang bersifat unik: tidak bisa diganti, dibagi, atau disalin. Semua hal yang berhubungan dengan NFT direkam dalam database blockchain yang nantinya akan digunakan untuk vetifikasi kepemilikan.

Kepemilikannya sendiri dapat di-transfer, membuat aset NFT dapat diperjualbelikan. NFT dapat dibuat oleh siapa saja tanpa memerlukan skill coding. Aset NFT biasanya berupa berkas digital seperti foto, video, dan audio.

Baca juga: Potensi Penggunaan NFT untuk Bisnis di Era Digital

Bagaimana proses jual-beli aset digital di NFT?

Bagaimana proses jual-beli aset digital di NFT
Sumber foto: Kanchanara via Unsplash

Sebuah NFT mewakili objek dunia nyata, namun dalam bentuk karya seni digital seperti lukisan, musik, game, hingga video pendek. Aset tersebut diperjual belikan dalam pasar NFT (disebut juga sebagai marketplace) dan dibayar dengan mata uang digital, seperti mata uang kripto (cryptocurrency).

Nah, agar bisa diperjual belikan, aset digital harus melalui proses minting, yakni proses pencetakan NFT dengan mengubah sebuah aset atau karya digital menjadi token yang akan direkam dan ditempatkan di blockchain. Barulah sebuah karya bisa dijual atau dibeli melalui marketplace NFT.

Proses minting sendiri memerlukan marketplace sebagai pihak ketiga atau agen minting, contohnya adalah OpenSea, Mintable, atau Theta Drop. Mata uang digital pun bermacam-macam. Selain bitcoin, ada pula nama-nama populer seperti Dogecoin atau Ethereum.

Setelah membeli sebuah cryptocurrency, kamu harus membuat wallet. Sesuai dengan namanya, wallet adalah dompet digital tempat menampung atau keluar-masuknya uang crypto.

Mengenal smart contract

Smart contract adalah suatu bahasa pemrograman otomatis dalam sistem blockchain, di mana kontrak tersebut akan berjalan ketika kondisi terjadinya transaksi telah terpenuhi. Seluruh transaksi yang terjadi dalam kontrak pintar akan diproses oleh blockchain tanpa melibatkan peran pihak ketiga. 

Baca juga: Keseruan Penilaian Kompetisi NFT metaNesia bersama Bayu Skak!

NFT sebagai sarana marketing di masa depan

NFT sebagai sarana marketing di masa depan
Sumber foto: Campaign Creators via Unsplash

Teknologi blockchain yang terus dikembangkan dan popularitas NFT yang meroket diprediksi akan dapat membantu inovasi strategi marketing. Apalagi, data-data yang tersimpan dalam blockchain memiliki pengamanan ketat dan bisa langsung diketahui jika terjadi penyusupan.

Penerapan NFT dan teknologi blockchain pun sudah mulai merambah banyak sektor bisnis. Perusahaan-perusahaan besar pun mulai menerapkannya, seperti Sony Music Japan dan Amazon. Berikut di antaranya.

Marketing NFT di sektor kesenian

Marketing NFT di sektor kesenian
Sumber foto: Fortune

Penggunaan NFT untuk marketing seni menawarkan keamanan bagi karya yang akan dipublikasikan di dunia maya yang rentan plagiarisme. Teknologi blockchain dalam NFT memberikan jaminan bagi seniman atas kepemilikan karyanya.

Ini menjadi langkah solutif bagi seniman digital yang selama ini bergelut dengan plagiarisme dan pencurian aset kreatif. Ditambah lagi, sistem smart contract yang ada dalam teknologi NFT juga memungkinkan seniman untuk melihat dan mencatat persentase royalti setiap kali karyanya berpindah tangan.

Marketing NFT di sektor bisnis

Marketing NFT di sektor bisnis
Sumber foto: Microsoft Edge via Unsplash

Siapa sangka jika NFT dapat berguna di dunia bisnis? Dalam industri bisnis, NFT berperan sebagai penghubung antara aset bisnis, seperti bukti kepemilikan tanah atau properti lainnya.

Akta kepemilikan fisik yang dapat disimpan dalam susunan rantai blok dianggap lebih aman. Terlebih, hanya memerlukan proses verifikasi yang singkat. Pembeli juga tidak perlu khawatir akan bahaya sertifikat dicuri orang lain, karena semua data kepemilikan mereka sudah tercatat di dalam rantai blok.

Marketing NFT di sektor hiburan dan media

Marketing NFT di sektor hiburan dan media
Sumber foto: Alexander Cifuentes via Unsplash

Dahulu, pasar untuk barang-barang koleksi hanya terdapat secara offline. Kini, pasar tersebut bisa ditemukan di NFT. NFT menjual barang-barang koleksi dengan potensi besar. Contoh koleksi yang paling populer adalah cuplikan-cuplikan pertandingan dari NBA Top Shot, kucing virtual dari CryptoKitties, dan avatar-avatar unik dari CryptoPunks.

Tidak hanya bagi kolektor, pasar para gamer pun dirambah oleh NFT. Pasalnya, game yang berbasis NFT dan rantai blok juga menjadi salah satu sektor paling menjanjikan dalam dunia kripto.

Mayoritas game dalam dunia NFT menggunakan skema pay-to-earn, di mana pemain bisa mendapatkan token hanya dengan aktif bermain game. Menarik, bukan?

Baca juga: Bagaimana Marketplace dan Platform NFT Berkembang Seiring Bertumbuhnya Industri


Itulah pembahasan mengenai penggunaan NFT untuk kegiatan marketing. Masih banyak artikel seputar teknologi menarik lainnya yang bisa kamu akses di metaNesia seperti augmented reality, virtual reality, dan metaverse.

metaNesia adalah tempat di mana kamu bisa bersosialisasi, berinteraksi, bermain, dan berkreasi di dunia metaverse tanpa adanya batasan. Baca artikel lainnya di blog metaNesia!

Bagikan ini: